MOSCOW (RIAUPOS.CO) - Presiden Russia Vladimir Putin kemarin menyuarakan kegeramannya dan mengancam bakal menggunakan senjata nuklir untuk memerangi militan
ISIS di Suriah.
Kantor berita Rusia RT melaporkan, Putin mengisyaratkan hal itu dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu. Putin mengatakan, peluru kendali Rusia terbukti canggih dan andal serta mampu dilengkapi dengan senjata nuklir.
Namun ia berharap tidak akan sampai kepada keputusan final untuk menggunakannya.
“Pada dasarnya, itu tidak perlu jika hanya untuk memerangi militan. Dan saya berharap, senjata nuklir itu tidak perlu digunakan.
“Tetapi, secara keseluruhan, hal ini menggambarkan kemajuan kami dalam meningkatkan persenjataan dan kelengkapan yang dipersiapkan untuk pasukan darat dan laut Rusia,” katanya, seperti dikutip The Independent.
Pernyataan Putin itu dibuat sehari setelah Rusia buat pertama kali melancarkan peluru kendali dari kapal selamnya di Meditterania terhadap posisi ISIS di Suriah.
Sasaran peluru kendali itu adalah Raqa, kubu kuat kelompok militan tersebut.
Shoigu berkata, Rusia sudah memaklumkan kepada Israel dan Amerika Serikat mengenai penggunaan peluru kendali itu.
Russia mula melancarkan sorti serangan udara di Suriah sejak 30 September, menggunakan pesawat yang lepas landas di Latakia, wilayah tepi pantai Suriah dan kapal perang serta pengebom jarak jauh yang terbang dari pangkalan di Rusia.
Meskipun Moscow berkata ia menyasarkan ISIS, namun Amerika Serikat dan sekutunya mengecam Moscow karena turut menyerang kelompok militan Suriah yang berpaham
sederhana.
Brett McGurk, wakil khusus Presiden Amerika Serikat mengenai peperangan menentang ISIS berkata, hanya 30 persen serangan Rusia di Suriah menyasarkan krlompok ISIS.(zar)
