LONDON (RIAUPOS.CO) – Seorang mantan tentara Inggris yang bekerja sebagai petugas kemanusiaan, terancam hukuman penjara karena coba menyelundupkan seorang bocah perempuan dari kem pengungsi di Prancis menuju Inggris untuk disatukan dengan keluarganya.
Tak tanggung-tanggung, Rob Lawrie, 49, bisa dipenjara maksimal lima tahun setelah ditangkap saat mencoba membawa keluar pengungsi Afghanistan berusia empat tahun, Bahar Ahmadi kepada keluarganya di Inggris dari kem pengungsi di Calais.
Lawrie yang memanggil Bahar dengan sapaan akrab ‘Bru’ berkata: “Saya tak tega membiarkan bocah itu tinggal di tenda di kawasan pembuangan bahan kimia itu, sedangkan keluarganya tinggal hanya delapan kilometer dari rumah saya.“
‘’Pada malam itu Bru duduk di pangkuan saya di depan api unggun sebelum dia tertidur. Ketika itu saya pikir bahwa saya tidak tega meninggalkannya di situ.”
Lawrie yang mempunyai empat anak berkata, ayahnya Bahar beberapa kali memintanya membawa bocah itu ke Inggris hingga dia akhirnya setuju.
Dia sering ke Calais untuk membangun tempat perlindungan sementara bagi 1.000 pengungsi di kem yang diberi nama ‘Jungle’ (hutan) yang dihuni mereka yang mencoba menyelinap masuk ke Inggris setelah melihat gambar mayat bocah Suriah, Aylan Kurdi, terdampar di pantai di Turki beberapa bulan lalu.
Pada 24 Oktober lalu, Lawrie yang juga mantan tentara itu menyembunyikan Bahar di dalam ruang penyimpanan kabin truk. Setelah melewati pos imigrasi Prancis dan memasuki sempadan Inggris, anjing pelacak mencium adanya dua pengungsi Eritrea yang tanpa sepengetahuan Lawrie berhasil menyelinap naik di belakang truknya.
Dia kemudian didekati polisi Prancis yang kelihatan baik dan berbicara dengannya tanpa menyadari anggota itu sebenarnya ingin membawanya kembali ke sempadan Prancis.
“Begitu saya melangkah ke sempadan, dia berbalik dan langsung memboorgol saya,” katanya. (daily mail/the independent/zar)