BRUSSELS (RIAUPOS.CO) – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan mengirim kapal perang ke wilayah Laut Aegean untuk membantu Turli dan Yunani mengambil tindakan serius atas terjadinya serangkaian kejahatan di mana pelakunya menyelundup bersama pendatang dan imigran yang memasuki Eropa.
Menurut informasi di laman AFP, langkah yang akan diambil NATO itu akan dirundingkan pertama kalinya dalam pertemuan di Brussels, guna membantu benua itu menangani krisis imigran terburuk sejak Perang Dunia Kedua di mana lebih sejuta pencari suaka tiba tahun lalu.
Kendati rencana itu masih dibicarakan secara terinci oleh para jenderal NATO, kemungkinan negara besar menggunakan kapal untuk membantu petugas patroli pantai Turki dan Yunani serta badan penjaga sempadan Uni Eropa, Frontex
“Ada sindikat penjahat yang mengeksploitasi golongan yang dalam kesusahan dan ini merupakan operasi penyelundupan yang terencana,” kata Menlu AS, Ash Carter.
Jumlah mereka yang melarikan diri dari peperangan dan masalah ekonomi, khususnya di Asia Barat dan utara Afrika tidak menunjukkan tanda akan berkurang walaupun pada musim dingin semakin menyulitkan dan membahayakan usaha mereka menyeberang laut.
Jerman berkata, mereka akan ambil bagian dalam misi NATO bersama Yunani dan Turki sementara Amerika Serikat mendukung rencana itu sepenuhnya.
Denmark juga diperkirakan akan menyumbangkan kapal, menurut sumber pemerintah Jerman.
“Adalah penting kita bertindak sekarang,” kata Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen.
Kapal Yunani dan Turki akan tetap mengawasi perairan masing-masing mengingat sensitifnya hubungan kedua negara dan para pengungsi yang diselamatkan oleh kapal NATO akan diserahkan kepada Turki.(zar)