KALAU TAK MAU BUBAR DIGANTI KELERENG

Wow... Polisi India Pakai Ketapel Bubuk Cabai Bubarkan Aksi Massa

Internasional | Jumat, 12 Februari 2016 - 01:21 WIB

NEW DELHI (RIAUPOS.CO) - Polisi di India memiliki senjata terbaru untuk membubarkan aksi massa. Bukan water cannon generasi terbaru atau alat canggih lainnya. Senjata tersebut hanyalah ketapel. Yang membuat si ketapel istimewa adalah pelurunya. Ketapel untuk mengusir demonstran itu akan diisi bubuk cabai. Jika massa belum mau bubar juga, pelurunya diganti kelereng.

Kebijakan baru tersebut akan berlaku khusus di Negara Bagian Haryana, India. Biasanya polisi menggunakan water cannon, gas air mata, atau pentungan untuk membubarkan massa yang tidak terkendali. Namun, tiga senjata tersebut membutuhkan biaya cukup banyak serta kerap menuai protes lantaran membuat demonstran mengalami luka-luka. Nah, ketapel bubuk cabai itu dinilai tepat digunakan karena tidak mematikan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Plus senjata ini lebih baik daripada menembakkan peluru plastik yang bisa mengakibatkan luka parah,’’ ujar Inspektur Jenderal Polisi Distrik Hisar Anil Kumar Rao, Rabu (10/2/2016). "Senjata ini hanya digunakan untuk kasus darurat. Jadi, kami bisa meminimalkan kerusakan,’’ tambah polisi yang memunculkan ide ketapel bubuk cabai tersebut.

Rao menegaskan, kelereng hanya digunakan jika massa benar-benar tidak terkendali. Apabila kericuhan tidak terlalu parah, yang digunakan cukup peluru bubuk cabai. Saat ini petugas kepolisian di Haryana berlatih menggunakan ketapel agar tepat sasaran.

"Kami harus bertindak ketika orang-orang mulai membakar properti milik pemerintah dan mobil-mobil. Ini adalah langkah yang sangat positif, memanusiakan, dan merupakan senjata yang murah," tegasnya.

Di India memang hampir setiap hari terjadi aksi massa. Tidak hanya di perkotaan, tapi juga di daerah-daerah. Isu yang diusung pun berbeda-beda. Aksi massa yang awalnya berjalan damai kerap berujung kericuhan.

Karena itulah, kepolisian India sering mengadopsi berbagai penanganan yang tidak biasa. Misalnya, yang dilakukan kepolisian Kota Lucknow sejak April tahun lalu. Mereka menggunakan semprotan merica yang diterbangkan dengan drone untuk mengontrol aksi massa.(afp/sha/c5/ami)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook