MILAN (RIAUPOS.CO) – Periode kepelatihan Stefano Pioli di AC Milan memasuki tahun keempat, Senin (10/10). Selama tiga tahun menangani Rossoneri, capaian terbaiknya adalah mempersembahkan scudetto Serie A musim lalu (2021–2022). Di tahun keempat, tantangan Pioli tentu lebih besar.
Selain berupaya mempertahankan scudetto tetap di Milanello (markas latihan AC Milan), Pioli diharapkan bisa membawa Rossoneri berbicara lebih banyak dalam persaingan Liga Champions musim ini (2022–2023).
Musim lalu, pada musim pertama era Pioli bersaing di Liga Champions, Rossoneri hanya sampai fase grup dengan finish di posisi paling buncit. Hal itu gara-gara start buruk dengan kalah terus dalam tiga matchday awal.
Musim ini, AC Milan mendapat hasil lebih baik. Theo Hernandez dkk baru kalah dalam matchday ketiga, 0-3 lawan Chelsea, di Stamford Bridge pekan lalu (6/10). Kekalahan yang bisa dibalas Rossoneri di Stadio San Siro dini hari nanti sekaligus momentum mengawali tahun keempat era Pioli dengan gemilang (siaran langsung SCTV/Champions TV 1/Vidio pukul 02.00 WIB).
"Ketika Anda bermain di San Siro, Anda tahu bahwa Anda memikul tanggung jawab besar. Apalagi ketika Anda bermain di ajang Liga Champions," ucap mantan bek AC Milan Alessandro Nesta menyemangati skuad Pioli seperti dilansir DAZN.
Kemenangan atas Chelsea (4 poin) yang di atas kertas dianggap rival terberat di Grup E berpotensi membawa AC Milan (4 poin) ke puncak klasemen. Sebab, pemuncak klasemen Red Bull Salzburg (5 poin) bakal menjalani laga tandang ke Dinamo Zagreb (3 poin).
"Persaingan di grup kami sangat ketat sehingga kami harus memaksimalkan kesempatan bermain di San Siro," ucap Pioli dalam pre-match press conference di Milanello, Senin (10/10) WIB dikutip Milan News. "Selalu luar biasa bisa bermain di depan pendukung kami. Mereka bisa memberi kami dukungan yang besar. Mereka yang jadi senjata tambahan bagi kami," sambung Pioli.
Laga terakhir di Serie A, tepatnya pada giornata kesembilan, jadi bukti. Di San Siro, AC Milan mengatasi perlawanan Juventus dengan dua gol tanpa balas. "Di London, kami sangat kecewa dengan penampilan kami sendiri. Kami harus belajar dari kesalahan kami di sana," tutur Pioli.
Mantan bek Chelsea yang jadi andalan di lini belakang ACM Fikayo Tomori menambahkan, performa Rossoneri di Stamford Bridge tidak mencerminkan kekuatan timnya. "Di sini (San Siro, red), kami akan jadi AC Milan yang sebenarnya," koar Tomori.
Di Stamford Bridge, performa buruk AC Milan tak lepas dari lini pertahanan, khususnya sektor fullback. Bek kiri Theo Hernandez yang absen sudah bermain melawan Juventus.
Bersama Tomori, striker Olivier Giroud, dan kiper Mike Maignan, Theo merupakan para pemain yang jadi simbol dari kesuksesan tahun ketiga Pioli di AC Milan. Sayang, hanya Maignan yang masih absen dini hari nanti seiring belum pulih dari cedera betis.(ren/c17/dns/jpg)
