Bantuan Sekolah di Gaza Makin Mendesak

Internasional | Kamis, 11 Oktober 2012 - 09:12 WIB

PEKANBARU (RP) - Setelah mendapat kabar dari Gaza Palestina Senin (8/10) malam, bahwa lima sekolah di Gaza Selatan ditutup akibat serangan Israel, keperluan akan sekolah di Gaza Tengah menjadi semakin mendesak.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum Sahabat Al-Aqsha M Fanni Rahman kepada Riau Pos saat dihubungi via telepon dari markasnya di Masjid Jogokariyan Jogjakarta, kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Pada kunjungan ke Jalur Gaza April-Mei lalu, tim kami menerima amanah dari Kementerian Waqaf Palestina untuk membantu penyelesaian pembangunan sebuah sekolah di kamp pengungsi Deiril Balah, Gaza Tengah,’’ katanya menjelaskan.

Fanni melanjutkan, sekolah yang diperuntukkan bagi siswa tingkat SD-SMP itu memerlukan biaya sebesar kurang lebih 2 miliar rupiah. Sekolah itu akan menampung siswa sebanyak 750 sampai 800 orang.

‘’Amanah itu dibagi dua, antara kita (Indonesia) dan Malaysia. Sahabat Al-Aqsha diminta menuntaskan pembangunan itu bersama HALUAN Malaysia,’’ jelas aktivis yang pernah menjadi relawan di Gaza menjelang Ramadhan tahun 2010 itu.

Ia mengungkapkan Bulan April-Mei lalu, Tim Relawan Sahabat Al-Aqsha dan Tim Relawan Haluan Malaysia secara bersamaan diterima oleh Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah di Madinah Gaza.

Dalam kesempatan itu, kedua delegasi menyampaikan kepada PM Haniyah, bahwa fokus perhatian masyarakat yang mendukung keduanya ialah membantu pendidikan anak-anak di Jalur Gaza.

‘’Nah, sebagai tindak lanjut pertemuan itu, Kementerian Waqaf Palestina mengamanahkan kepada delegasi Indonesia-Malaysia untuk menyelesaikan proyek sekolah di Deiril Balah,’’ jelas Amirrul Iman, Wakil Ketua Bidang Operasional Sahabat Al-Aqsha, yang waktu itu ikut menjumpai PM Ismail Haniyah.

Fanni mengajak masyarakat Indonesia termasuk Riau menuntaskan amanah ini. ‘’Kita sudah didahului orang Palestina. Mereka sudah membantu mendirikan TK untuk pengungsi korban letusan Gunung Merapi,’’ katanya

TK itu diberi nama Taman Kanak-kanak Al-Aqsha, letaknya di desa Windusajan di lereng Gunung Merapi dan Merbabu. Pengungsi Palestina di Gaza dan Suriah mengumpulkan dan menyumbangkan bantuan kepada pengungsi Merapi waktu itu.(ira)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook