MOSKOW (RP) - Rusia mengusulkan solusi diplomasi untuk mencegah serangan Amerika Serikat ke Suriah.
Moskow minta Damaskus menyerahkan senjata kimianya untuk dihancurkan. Proposal tersebut langsung mendapat sambutan baik, baik dari Washington maupun Damaskus.
Kami (Rusia) sedang mengupayakan sebuah rencana konkret, tepat, dan efektif untuk mewujudkan proposal tersebut saat ini, ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam sebuah konferensi pers bersama koleganya di Libya.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat, pihaknya memaparkan proposal tersebut kepada Sekjen PBB, organisasi untuk Penghapusan Senjata Kimia, dan anggota Dewan Keamanan.
Presiden AS Barack Obama menyebut, proposal Rusia itu menjadi sebuah terobosan positif dan bisa menunda kemungkinan serangan negara adidaya tersebut terhadap Suriah. Menlu AS John Kerry menambahkan, pelaksanaan proposal itu tanpa ditunda-tunda akan mencegah serangan AS.
Ini adalah perkembangan positif saat Rusia dan Suriah menunjukkan kesepakatan terkait dengan senjata kimia, ujar Obama dalam program Wolf Blitzer CNN, kemarin.
Namun, presiden kulit hitam pertama di AS tersebut mengingatkan, ancaman Washington akan tetap dipertahankan sampai proposal itu terlaksana. Dan kami tidak ingin (proposal) ini hanya menjadi taktik untuk mengulur-ulur waktu, katanya.
Senin (9/9) Lavrov mengusulkan Suriah segera menyerahkan senjata kimianya di bawah kontrol organisasi internasional.(cak/c17/dos/fas)