Laser AS Bisa Rontokkan Pesawat-Rudal Lawan

Internasional | Kamis, 11 April 2013 - 10:57 WIB

WASHINGTON (RP) - Angan-angan penggemar fiksi ilmiah dan pakar militer perihal penggunaan laser sebagai senjata sejak puluhan tahun lalu bakal menjadi kenyataan. Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) atau US Navy mengumumkan bahwa mereka akan memasang prototipe Sistem Senjata Laser (LaWS) pada kapal perang amfibi Amerika Ponce. Bahkan, kapal transportasi atau landing platform/dock (LPD) itu akan ditempatkan di Teluk Persia atau kawasan Timur Tengah tahun depan.

Itu merupakan kali pertama senjata laser digunakan secara aktif. Sinar infra merah yang ditembakkan dari senjata itu bisa menghancurkan kapal kecil atau menjatuhkan pesawat mata-mata tanpa awak (drone). Simulasi senjata mutakhir itu ditayangkan melalui video milik AL AS.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Peneliti AL AS memaparkan bahwa senjata laser tersebut berhasil menghancurkan target 100 persen dalam uji coba sebelumnya. ’’Secara sederhana, senjata ini bekerja seperti suluh atau obor las dengan amunisi tidak terbatas,’’ terang seorang pejabat AL AS kepada Fox News.

Prototipe senjata laser itu tak memerlukan amunisi yang mahal. Biaya operasionalnya sangat murah. ’’Hanya perlu 1 dolar AS (sekitar Rp9.600) untuk menembakkan senjata ini,’’ papar Laksamana Muda Matthew Klunder, peneliti AL AS.

Meski demikian, biaya pembuatan LaWS lumayan mahal. Yakni, mencapai 32 juta dolar AS (sekitar Rp 307,2 miliar) per unit. Berbentuk seperti teleskop kecil, senjata tersebut mampu membidik target yang bergerak dan menembakkan sinar laser yang cukup kuat untuk membakar hingga menembus baja.’’Semua berjalan sempurna selama uji coba,’’ terang Klunder.

Senjata itu akan dipasang pada kapal perang Amerika Ponce tahun depan dan beroperasi pada musim panas 2014. Kapal perang amfibi kelas Austin itu semula berpangkalan di Norfolk, Virginia.

Tapi, saat ini Ponce menjadi bagian dari Armada Ke-5 (Fifth Fleet). Berpangkalan di Bahrain, armada AL AS tersebut bertanggung jawab atas kekuatan laut negeri Paman Sam di Teluk Persia, Laut Merah, Laut Arab, hingga pantai timur Afrika (Tanduk Afrika).

Awalnya, LaWS akan digunakan untuk memerangi kapal-kapal (patroli) kecil yang menjadi ancaman bagi armada AS. Misalnya, saat kapal cepat Iran mencegat kapal perang AS di Teluk Persia dan Selat Hormuz. AL AS berencana untuk menggunakan laser tersebut dalam memerangi rudal maupun ancaman lain dari udara serta juga menghentikan ancaman asing lainnya. Bahkan, sistem itu diklaim mampu menghentikan serangan rudal milik musuh.(jpnn/jrr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook