TAK PERCAYA DOKTER

Suami-Istri Sebulan Tinggal Bersama Mayat Anaknya

Internasional | Senin, 11 Januari 2016 - 12:14 WIB

Suami-Istri Sebulan Tinggal Bersama Mayat Anaknya
Regu penyelidik membawa mayat Caleb setelah menemukannya di apartemen keluarganya pekan lalu.

GIRONA (RIAUPOS.CO) – Pasangan suami-istri yang tinggal bersama mayat anak mereka yang berusia tujuh tahun selama sebulan lebih, kemarin ditahan dengan tuduhan lalai sehingga menyebabkan kematian.

Bruce Hopkins, 39, malah berdalih, dia berusaha memberikan perawatan alternatif kepada anaknya Caleb karena dia dan istrinya tidak percaya kepada pengobatan standard.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Jaksa penuntut umum Enrique Barata kepada pengadilan mengatakan: “Si bapak memberitahu, dia mencoba menyelamatkan anaknya termasuk mengejut jantung anaknya dan memberikan pernafasan mulut ke mulut setelah anaknya tidak sadarkan diri. Namun, korban sama sekali tidak memberikan reaksi.’’

Menurutnya, tes kejiwaan yang dilakukan terhadap Hopkins dan isteri, Schrell, 38, menunjukkan mereka tidak mengidap masalah mental.

Setelah kejadian tersebut, pasangan itu malah membiarkan Caleb yang sudah tidak bernyawa tinggal bersama mereka dan dua anak yang lain berusia 12 dan 14 tahun di apartmen sewaan mereka di Girona, Spanyol timur laut, tak jauh dari lokasi tempat dia bekerja kantoran.

Dua anak mereka itu kini di bawah perlindungan pihak pemerintah setempat,  sementara Hopkins dan Schrell yang berasal dari Detroit, Amerika Serikat, dibebaskan dari tahanan tetapi paspor mereka disita.

Barata berkata, kapan waktu pastinya dan penyebab utama kematian Caleb yang mengidap penyakit lelah tidak diketahui. Namun polisi meyakini Caleb meninggal sekitar sebulan sebulan sebelum mayatnya ditemukan.

Pihak berwajib menemukan mayat Caleb ketika mengunjungi apartemen yang  mereka huni, setelah pemilik rumah mengadu karena penyewanya sudah menunggak selama empat bulan.

Polisi memeriksa apartemen itu karena bau menyengat dan menemukan mayat bocah malang itu, yang dibungkus dengan beberapa selimut.

“Mereka menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa walaupun bersama mayat itu. Keluarga tersebut  tidak dapat menerima kenyataan bahwa Caleb sudah meninggal,” kata Barata, seperti dikutip The Independent.(zar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook