SINGAPURA (RP) - Jiak Singapura identik dengan kerapian dan kebersihan, tidak demikian faktanya di Little India. Distrik komersial yang selalu ramai oleh pengunjung itu jauh dari definisi rapi dan bersih. Salah seorang penduduk Singapura, Clarence Koh, menyebutkan bahwa Little India merupakan kawasan kumuh.
‘’Siapa pun yang berkunjung ke Little India saat akhir pekan akan melihat betapa kotornya tempat itu,’’ paparnya melalui Facebook.
Clarence menambahkan bahwa Little India bukan hanya kumuh, tetapi juga rawan kejahatan.
‘’Kerumunan orang berdiri di tengah jalan, beberapa orang yang duduk-duduk di trotoar, dan pemabuk yang menikmati minuman beralkohol dengan santainya, menjadi pemandangan yang lazim tiap akhir pekan,’’ ungkapnya. Menurut dia, pemerintah terlalu abai. Seharusnya, aparat menertibkan Little India sejak lama.
‘’Saya agak kecewa saat mendengar bahwa kecelakaan bus itu hanya menewaskan seorang. Bukannya sadis, tetapi saya rasa kerusuhan seperti itu memang harus terjadi supaya mata pemerintah terbuka dan memedulikan fakta yang selama ini terjadi di Little India,’’ jelas Clarence.
Senin (9/12), aparat berhasil mengamankan 27 pelaku kerusuhan yang seluruhnya adalah pendatang.
Komisioner Polisi Ng Joo Hee menegaskan bahwa insiden yang memicu kepanikan warga tersebut sama sekali tidak bisa ditoleransi. ‘’Mengamuk dan merusak properti bukanlah ciri penduduk Singapura,’’ katanya.
Karena itu, ia tidak segan-segan menindak siapa pun yang terlibat dalam kerusuhan tersebut. Jika terbukti bersalah, para pelaku terancam hukuman sepuluh tahun penjara dan mungkin juga hukuman cambuk.(hep/c15/dos/jpnn)