(RIAUPOS.CO) - Di balik kebanggaan rezim Kim Jong-un atas kesuksesan uji coba nuklir, Ahad (3/9), ada kerugian yang harus ditanggung rakyat Korea Utara (Korut). Pada Rabu (6/9), foto-foto dari lokasi uji coba menunjukkan bahwa ledakan bom hidrogen tersebut mengakibatkan tanah longsor. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Terjadi tanah longsor di beberapa titik di sekitar fasilitas nuklir Punggyeri,’’ terang salah seorang Jubir 38 North, situs berita tentang Korut yang dikelola Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Kemarin kelompok tersebut merilis citra satelit Punggye-ri pascauji coba nuklir Korut. Jika dibandingkan dengan uji coba sebelumnya, kali ini ledakan bom menimbulkan kerusakan parah. Korut meledakkan bom hidrogen dalam perut bumi. Tepatnya di salah satu lembah Gunung Mantap atau Mantapsan. Ledakan tersebut menimbulkan gempa bumi berkekuatan sekitar 6,3 Skala Richter (SR) dan terasa hingga Korsel.
Guncangan hebat tersebut mengakibatkan beberapa sisi gunung di kawasan Kilju County tersebut longsor. Ada juga tanah yang sempat amblas, tetapi kemudian kembali naik lagi. Selama ini Mantapsan memang selalu menjadi lokasi uji coba nuklir Korut. Hingga kini, enam kali mereka melakukan uji coba di sana. Termasuk uji coba paling baru, baru-baru ini. Karena memang berfungsi sebagai lokasi uji coba nuklir, gunung tersebut memiliki beberapa terowongan. ’’Tetapi, getaran dan guncangan itu tidak sampai mengganggu kawah di puncak,’’ lapor Jubir 38 North.
Menurut beberapa pakar nuklir Korsel, ledakan bom hidrogen itu juga mengakibatkan salah satu terowongan di perut gunung ambrol. Daya ledak bom tersebut 50 kiloton hingga 120 kiloton. Pada 1945, kekuatan Little Boy alias bom atom yang meluluhlantakkan Kota Hiroshima hanya sepertiga bom hidrogen Korut. (reuters/bbc/jpnn/why)