MAKKAH (RP) - Kota Makkah dan Madinah mulai ramai didatangi Jamaah Calon Haji (JCH) dari penjuru dunia. Kemarin, JCH asal Indonesia sudah mulai berdatangan ke Kota Madinah.
Sementara, suhu di Kota Makkah masih kurang bersahabat. Siang mencapai 45 derajat celcius. Malam berkisar 34 sampai 37.
‘’Bagi jamaah yang akan berangkat perlu mempersiapkan payung kecil, handuk lembab dan kaca mata hitam agar terhindar dari hawa panas yang cukup menyengat,’’ kata Ibnu Mas’ud, kontributor Riau Pos dari Kota Makkah, Senin (9/9).
Menurut Ibnu, Ahad (8/9), nampak JCH ramai berdatangan. Bus-bus Nagabah pengangkut jamaah hilir mudik dengan atap penuh koper dan barang-barang jamaah.
Jamaah asal Pakistan, Banglades hampir bersamaan memasuki Kota Makkah. Sementara jamaah asal Cina sudah datang lebih awal. Terlihat adanya rombongan kecil mereka tawaf mengelilingi pelataran Kakbah.
‘’Khusus Indonesia, baru rombongan petugas haji dan kesehatan yang kebetulan bersamaan terbang Jumat (6/9). Ada sekitar 300-an lebih petugas ini akan dibagi penempatannya di Jeddah dan Madinah. Sementara untuk daerah kerja Makkah baru 11 September berangkat dari Jakarta,’’ kata Ibnu.
Suasana Masjidil Haram, kata Ibnu, masih hiruk pikuk bunyi peralatan kerja. Mulai dari pintu Assafa sampai pintu Al Fattah masih ditutupi dan pekerjaan penyelesaian masih berjalan terus 24 jam.
‘’Mereka hanya berhenti saat azan dan salat,’’ ujar Tono Suryanto pekerja konstruksi asal Jawa Tengah saat ditemui bersama rombongan pekerja Indonesia lainnya di pelataran Masjidil Haram saat baru datang untuk mengganti sift rombongan yang akan selesai jam kerjanya.
Mereka dipekerjakan oleh salah satu BUMN konstruksi yang mendapat proyek sub kontraktor dari Bin Laden Group dalam pelebaran Masjidil Haram.
Menurut Ibnu, ada yang menarik di Masjidil Haram saat ini. Karpet merah yang sudah bertahun-tahun terhampar untuk alas salat, kini berganti dengan yang baru berwarna hijau. Sepertinya sebelum Ramadan lalu sudah ada.
Area tawaf, jelasnya, masih tetap sempit. Hanya saja dengan adanya tambahan pemasangan jembatan melingkar untuk jamaah yang memakai kursi roda, sedikit mengurangi kepadatan mendekati musim haji nanti.
Tempat sai di lantai dua dan tiga, kata Ibnu, sudah mulai dibuka. Bahkan yang ada di basemen juga sudah bisa dipakai. Hanya saja dari pelataran tawaf tetap saja jamaah harus memutar ke arah Marwah dan baru berbalik arah ke Bukit Safa untuk memulai sai. Tapi tanda-tanda penunjuk arah ke Safa banyak terlihat dan diharapkan jamaah tidak tersesat.(mnf)