SEOUL (RIAUPOS.CO) - Anggota Legislatif Korea Selatan meminta pemerintah untuk membujuk BTS agar tampil dalam acara Jambore Pramuka Dunia yang kacau gegara gelombang panas ekstrem dan topan khanun.
Selain karena faktor cuaca, pesta jambore dunia yang digelar di Provinsi Jeolla Utara itu juga sudah menjadi sorotan karena persiapan dan manajamen yang minim. Sementara itu, BTS sendiri sedang dalam masa hiatus lantaran ketujuh anggotanya tengah menjalani dan mempersiapkan wajib militer.
Pemerintah Korea Selatan sempat memberikan hak istimewa bagi BTS untuk menunda wajib militer menyusul prestasi mereka di industri musik dunia, namun para anggota boyband tersebut ingin menjalankan kewajiban tersebut.
Karena kondisi ini, anggota Majelis Nasional Korsel (DPR), Sung il Jong pun mengatakan militer Korea Selatan seharusnya memberikan izin meninggalkan tugas sementara bagi dua member BTS, Jin dan J-Hope yang tengah menjalankan wajib militer agar boyband tersebut bisa tampil dengan formasi lengkap di depan 43 ribu peserta Jambore Pramuka Dunia.
Diketahui, sebanyak 43 ribu peserta Jambore Pramuka itu berasal dari 150 lebih negara. Indonesia salah satunya. Mereka pun kecewa dengan persiapan pemerintah Korsel dalam menyelenggarakan acara itu.
"Untuk para tamu yang berharga ini, kekurangan jadwal (acara) perlu di isi dengan kekuatan budaya Korea. Agar Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengizinkan BTS tampil," kata Sung dikutip dari Koreaboo.
"Dengan begitu akan membantu mengangkat prestise nasional Korea Selatan," tambahnya
Sung juga mengatakan jika gelaran Jambore dunia ini telah merusak reputasi negara kami karena persiapan yang tidak memadai dan manajemen yang buruk. Sejak awal, sejumlah pihak meminta panitia untuk membatalkan acara lantaran panas ekstrem yang masih melanda Korea Selatan dan Jepang.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman