MANILA (RIAUPOS.CO) – Putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos memenangkan pemilihan presiden Filipina. Ini adalah kemenangan pertama oleh mayoritas di negara itu sejak revolusi 1986 yang menggulingkan kediktatoran dua dekade mendiang ayahnya.
Ferdinand Marcos Junior mengalahkan lawannya yakni pengacara hak asasi manusia yang juga wakil presiden saat ini, Leni Robredo. Penghitungan tidak resmi menunjukkan Marcos, yang dikenal sebagai BongBong, telah melampaui 27,5 juta suara yang diperlukan untuk sebuah mayoritas.
Rakyat Filipina menyiapkan panggung untuk kembalinya kekuasaan keluarga Marcos, 36 tahun setelah pemberontakan kekuatan rakyat. Menurut penghitungan Komisi Pemilihan Umum (COMELEC), Marcos Jr telah mengumpulkan 29,9 juta suara. Jumlah itu dua kali lipat dari Leni Robredo, wakil presiden, dengan 93,8 persen dari surat suara yang memenuhi syarat dihitung.
“Saya harap Anda tidak akan bosan mempercayai kami,” kata anak Marcos kepada para pendukungnya dalam sambutan yang disiarkan di Facebook.
“Kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan,” katanya seperti dilansir dari Sky News, Selasa (10/5/2022).
Marcos Jr sebelumnya menjabat sebagai gubernur, anggota kongres dan senator. Saudara perempuannya, Imee, saat ini menjadi senator dan ibunya Imelda, pialang kekuasaan berpengaruh dan janda mendiang diktator, menjabat empat periode di kongres.
Putra Marcos Jr, Ferdinand Alexander, juga diperkirakan memenangkan kursi di kongres. Pemenang pemilihan presiden akan menjabat pada 30 Juni nanti untuk masa jabatan tunggal 6 tahun.
Rakyat Antusias
Para pejabat mengatakan pemilihan itu relatif damai meskipun ada kantong-kantong kekerasan di selatan negara itu yang bergejolak. Ribuan personel polisi dan militer dikerahkan untuk mengamankan daerah pemilihan, terutama di daerah pedesaan dengan sejarah persaingan politik yang keras.
Warga antusias berdiri dalam antrean panjang untuk memberikan suara mereka. Sedikitnya ada 8 kandidat orang lainnya ikut serta dalam pemilihan presiden, termasuk mantan bintang tinju Manny Pacquiao, Wali Kota Manila Isko Moreno dan mantan kepala polisi nasional Panfilo Lacson.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman