TENTARA MENGAMUK

Penembakan Brutal di Thailand Tewaskan 26 Orang

Internasional | Senin, 10 Februari 2020 - 00:41 WIB

Penembakan Brutal di Thailand Tewaskan 26 Orang
Pasukan keamanan Thailand mengevakuasi warga dalam mal Terminal 21 usai baku tembak dengan pelaku penembakan massal Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu (9/2/2020). Pelaku penembakan massal membunuh dua orang yang terlibat Polisi menyisir lokasi penembakkan massal yang menewaskan setidaknya 21 orang serta melukai 31 lainnya. (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/foc)

BANGKOK (RIAUPOS.CO) -- Kondisi Thailand masih tegang usai penembakan yang menewaskan 26 orang di area pusat perbelanjaan di kota Nakhon Ratchasima, sekitar 150 mil timur laut Bangkok, Sabtu malam (8/2). Sedikitnya 26 orang tewas dalam kejadian penembakan massal itu.

Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan tak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam kejadian itu. "Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kejadian itu," kata Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada JawaPos.com, Minggu (9/2).


Pihak KBRI Bangkok juga sudah mengeluarkan imbauan agar semua WNI hati-hati. Melalu media sosial, semua WNI diminta untuk waspada. "Melalui medsos KBRI agar WNI meningkatkan kehati-hatian," tegasnya.

Pada Sabtu malam (8/2) waktu setempat, seorang tentara yang dipersenjatai dengan senjata militer mengamuk di Thailand. Kejadian itu menewaskan sedikitnya 26 orang. Pelaku bersembunyi di pusat perbelanjaan selama berjam-jam dan akhirnya ditembak mati oleh pasukan keamanan Minggu pagi, (9/2) seperti dilansir dari Wall Street Journal.

Pria bersenjata itu adalah tentara Jakrapanth Thomma. Dia menembaki sebuah fasilitas militer, menewaskan tiga perwira militer, dan kemudian pergi ke mal terdekat, lalu menembak dengan brutal.

Pasukan keamanan memasuki mal dan mengevakuasi banyak warga sipil yang terjebak di dalam mal sebelum membunuh sang penembak. Tidak sepenuhnya jelas apa motif penembak itu. Diduga pelaku mengalami gangguan mental.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook