BEIJING (RIAUPOS.CO) – Patung raksasa mendiang pemimpin Cina Mao Zedong yang bakal diresmikan dan menjadi viral di internet, akhirnya dirubuhkan setelah dikritik hebat. Patung yang dibangun di lahan persawahan itu dikerjakan selama sembilan bulan dengan menelan biaya sekitar Rp6,5 miliar.
Gambar terbaru yang dikeluarkan mengenai kondisi terkini patung setinggi 120 kaki di wilayah Henan, Cina itu, terlihat tidak lagi mempunyai tangan dan kaki, sementara kepalanya diselubungi kain hitam.
Belum ada kabar pasti apakah karena kritikan yang gencar melalui internet menyebabkan patung itu dihancurkan, Kendati demikian, pejabat setempat kepada koran People’s Daily mengatakan, patung itu dibangun tanpa izin. Artinya IMB-nya sama sekali tidak diurus.
Seorang warga mengatakan, ia mengetahui alasan patung itu dirubuhkan karena dibangun di atas lahan seorang petani. Foto-foto mengenai patung itu hampir setiap hari menjadi viral di internet. Banyak pengguna media sosial malah meledek patung itu seolah-olah menggambarkan Mao sedang duduk di atas toilet.
Biaya pembangunan patung itu disokong oleh para pengusaha tempatan untuk mengenang pemimpin komunis itu. Namun banyak warga mengeritiknya melalui media sosial Weibo. Ada yang mengatakan, uang sebanyak itu sebaiknya digunakan untuk meningkatkan taraf pendidikan warga di kawasan itu.
Ada pula yang mengatakan, lokasi yang dipakai begitu mengabaikan perasaan warga, mengingat tiga juta penduduk Henan mati kelaparan ketika krisis pangan melanda Cina, yang diyakini sebagian dari pemicunya adalah ajaran Mao sendiri.
Awal bulan lalu, koran Global Times melaporkan, aktivitas memuja Mao semakin meningkat di mana penduduk kawasan luar kota beralih kepada patung tokoh dan patung lain untuk memohon bantuan dan berkah.
Sebagian orang menyembah Mao untuk mengubah nasib mereka, agar mendapat bayi lelaki atau cepat kaya.
Meskipun kuil Mao tidak mendapat persetujuan pemerintah, Presiden China Xi Jinping menganggap Mao ‘tokoh hebat.’ (zar)