MANILA (RP) - Wilayah negara Filipina kembali dihantam angin topan dahsyat. Setelah September lalu topan Usagi menghantam, kini giliran topan Haiyan, angin topan terkuat di dunia tahun ini menghantam pulau tengah di Filipina, Jumat (8/11).
Akibat hantaman topan berkecepatan ratusan kilometer per jam ini, empat warga tewas, jutaan lainnya mengungsi dan melumpuhkan transportasi negara itu. Diberitakan Reuters, topan yang juga disebut Yolanda di Filipina ini menyebabkan listrik dan telepon mati. Lalu lintas bandara dan pelabuhan lumpuh.
Sekitar satu juta orang berlindung di penampungan di lebih dari 20 provinsi, sesuai arahan Presiden Benigno Aquino, kemarin.
Topan ini masuk dalam kategori 5 badai, dengan kecepatan angin mencapai 315 kilometer per jam. Kencangnya tiupan angin memicu gelombang setinggi 4-5 meter yang menyapu kepulauan Leyte dan Samar. Beberapa lokasi wisata pantai lainnya juga terancam.
Topan ini memiliki diameter lebih dari 1.859 kilometer, mencakup sepertiga wilayah Filipina. Haiyan diperkirakan akan menuju kota terbesar kedua Filipina, Cebu, rumah bagi 2,5 juta orang.
Pemerintah setempat telah menghentikan layanan kapal ferry dan nelayan. Hampir 200 penerbangan lokal dibatalkan, transportasi bus juga dihentikan karena hujan yang lebat. Angin terlihat meniup atap-atap gedung dan rumah.
Sekolah, kantor dan pusat bisnis di Filipina ditutup. Rumah sakit, militer serta tim tanggap bencana sudah bersiap untuk kemungkinan yang terburuk. Pemerintah juga menyiagakan pesawat kargo C-130 dan 32 helikopter untuk membantu proses penyelamatan.
‘’Topan Haiyan diperkirakan akan berlalu pada Sabtu (hari ini, red) menuju Laut China Selatan,’’ ujar pihak Biro Cuaca Filipina.
Setiap tahunnya, sedikitnya 20 topan menghantam Filipina. Pada 2011, topan Washi menewaskan 1.200 orang di negara ini, membuat 300.000 orang terpaksa mengungsi dan menghancurkan 10.000 rumah.
September lalu, topan Usagi dengan kecepatan 240 km/jam meluluhlantakkan Pulau Batanes di utara Filipina sebelum menyebabkan kerusakan di selatan Cina.
Topan Bopha tahun lalu meratakan tiga kota pesisir di Mindanao, menewaskan 1.100 orang dan menyebabkan kerugian hingga 1,04 miliar dolar AS.(int/fia)