MAKKAH (RP) - Amirul Hajj Indonesia sekaligus Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) menaikkan jumlah kuota haji Indonesia. Dari sebelumnya sebanyak 211 ribu menjadi 240 ribu.
Dilaporkan wartawan JPNN, M Sholahuddin dari Makkah, permintaan Suryadharma Ali itu sangat penting untuk memperpendek masa daftar tunggu (waiting list) Jamaah Calon Haji (JCH) di Indonesia yang semakin panjang.
Permohonan tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Suryadharma dan Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (8/10) siang.
‘’Beliau (Ihsanoglu, red) berjanji mengoreksi dan permohonan kita disampaikan,’’ kata SDA, panggilan akrab Suryadharma Ali, kepada anggota Media Centre Haji (MCH) di Jeddah.
SDA mengungkapkan, sidang OKI yang khusus membahas kalkulasi kuota haji di masing-masing negara muslim sudah berlangsung lama. Karena itu, kuota yang ada sekarang masih menggunakan kesepakatan lama.
Perhitungan rasio kuota haji tersebut menggunakan rumus atau ketentuan satu orang per seribu muslim.
Namun, SDA mengingatkan bahwa otoritas haji tetap berada di tangan Pemerintah Arab Saudi. Maka, pertimbangan kuota itu disesuaikan dengan kemampuan Pemerintah Saudi.
Nah, sejalan dengan proyek ekspansi Masjidil Haram dan penambahan fasilitas di lokasi pelemparan di jamarat, semestinya fasilitas pelayanan juga semakin baik. Termasuk penambahan kuota.
Tuntutan penambahan kuota sangat penting bagi Indonesia. Sebab, penambahan kuota tersebut tentu bisa memperpendek masa tunggu untuk bisa berhaji.
Di sejumlah provinsi, sudah ada masa tunggu yang lebih dari 15 tahun. Artinya, JCH yang mendaftar saat ini dan berusia 40 tahun baru bisa berangkat saat berusia 55 tahun!
Padahal, selama ini faktor usia menjadi penyebab utama terjadinya gangguan kesehatan.
‘’Saya senang sekali telah bertemu dengan menteri agama dari Indonesia sebagai negara yang punya pengaruh besar. Kami telah mendiskusikan banyak hal yang bermanfaat. Terima kasih,’’ kata Ihsanoglu seusai pertemuan dengan SDA. Saat menyebut terima kasih, pria asal Turki itu menggunakan bahasa Indonesia.(*/c9/ca/jpnn)