TOKYO (RP) - Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR), Jumat (7/12), kembali mengguncang Jepang memicu tsunami lokal setinggi 1 meter di Prefektur Miyagi.
Tsunami lokal ini berpengaruh pada operasional kereta di wilayah tersebut. Layanan penerbangan di Bandara Sendai juga terpaksa dihentikan sementara.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (7/12), seluruh operasional kereta api di wilayah Miyagi dihentikan pasca gempa melanda. Sedangkan landasan bandara Sendai, yang tahun 2011 lalu diterjang tsunami, kini terpaksa ditutup sementara.
Gempa ini juga sempat membuat Bandara Narita yang ada di pinggiran Tokyo ditutup sementara untuk pemeriksaan keamaan. Namun tidak berapa lama, bandara tersebut dibuka kembali.
Sejauh ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban maupun kerusakan akibat gempa dan tsunami ini. Gempa yang mengguncang Jepang kali ini merupakan gempa bawah laut dengan kedalaman 36 kilometer di bawah laut.
Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat atau United States Geological Survey (USGS), pusat gempa berada sekitar 284 kilometer sebelah timur Sendai atau 459 kilometer timur laut Tokyo.
Gempa ini menyebabkan gedung-gedung di ibukota Jepang, Tokyo bergoyang-goyang keras. Gempa ini telah memicu peringatan tsunami lokal.
Gempa ini melanda di wilayah yang sama yang dilanda gempa dahsyat dan tsunami mematikan pada Maret 2011 lalu, yang menewaskan nyaris 20 ribu orang. Gempa 7,3 SR ini masuk dalam kategori lower 5 untuk wilayah Miyagi, dari skala 1 hingga 7. Kategori tersebut berarti, gempa ini berpotensi menimbulkan kerusakan baik di jalanan maupun rumah.
Sedangkan di wilayah Tokyo, gempa ini masuk dalam level 4. Warga Tokyo merasakan getaran gempa ini cukup keras. Bahkan sejumlah gedung-gedung bertingkat di ibukota Jepang tersebut sempat bergetar keras akibat gempa.(dtc/int/jpnn)