SAN FRANSISCO (RP) - Boeing 777 termasuk salah satu pesawat terbang yang dianggap paling aman.
Kecelakaan maskapai penerbangan asal Korea Selatan, Asiana Airlines, di Bandara Internasional San Francisco Amerika Serikat, Sabtu 6 Juli 2013 waktu setempat, merupakan yang pertama kali sejak Boeing 777 diluncurkan 18 tahun lalu.
“Boeing 777 adalah salah satu pesawat teraman yang saat ini digunakan. Ini adalah burung besi yang mengagumkan. Pesawat ini sepanjang waktu menyeberangi lautan, dan maskapai Asiana amat sukses mengoperasikannya selama bertahun-tahun,” kata analis penerbangan ABC News, John Nance, kepada ABC News Radio seperi dikutip Vivanews.
Boeing 777 mulai terbang pada tahun 1995. Pesawat Boeing 777 yang tertama kali dibuat, hingga kini masih beroperasi dan telah melakukan 5 juta kali penerbangan dengan total jam terbang mencapai lebih dari 18 juta jam. Boeing 777 milik Asiana Airlines yang celaka hari ini berusia tujuh tahun.
Berdasarkan laporan Boeing, Boeing 777 pernah dua kali mengalami kecelakaan ringan berupa kerusakan pesawat, namun tidak mengakibatkan kematian.
Baru kali ini kecelakaan yang menimpa Boeing 777 menyebabkan korban tewas sebanyak dua orang.
Kecelakaan terakhir sebelum Asiana yang menimpa Boeing 777 terjadi ketika penerbangan British Airways dari Beijing mencoba mendarat di Bandara Udara Internasional London Heathrow pada tahun 2007.
Pesawat mendarat terlambat di landasan pacu dan hampir menabrak atap serta taksi, karena mesin pesawat tersumbat kristal es pada bahan bakar.
Setelah insiden itu, Boeing mengidentifikasikan masalah itu terkait pertukaran panas pada bahan bakar minyak di mesin pesawat buatan Rolls-Royce yang digunakan Boeing 777 itu.
Rolls-Royce lalu melakukan modifikasi mesin berdasarkan masalah itu yang di kemudian hari, tepatnya mulai 1 Januari 2011, justru diwajibkan digunakan di seluruh pesawat terbang oleh Badan Keselamatan Penerbangan Eropa.
Sementara Boeing 777 milik Asiana Airlines yang celaka di San Francisco hari ini menggunakan mesin Pratt & Whitney PW4000.
Pihak perusahaan mengatakan, Pratt & Whitney akan bekerja sama penuh dalam investigasi penyebab kecelakaan. Namun saat ini mereka belum bersedia berbicara lebih lanjut karena proses investigasi masih berjalan.
Asiana Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di Korea Selatan selain Korean Air. Asiana Airlines memiliki 71 pesawat dan menerbangkan sekitar 14,7 juta penumpang setiap tahunnya.
Pada tahun 2004, salah satu jet kargo Asiana jatuh di lepas pantai Korsel dan menewaskan dua awaknya.
Kecelakaan pesawat komersial terparah di Amerika Serikat sebelum Asiana, terjadi pada tahun 2009 ketika Colgan Air 3407 jatuh dalam perjalanan ke Buffalo, New York, dan menewaskan 49 penumpang serta 1 orang di darat.(int/zed)