WABAH VIRUS CORONA

Jenazah Telantar di Jalanan, Ekuador Kekurangan Kamar dan Tempat Pemakaman

Internasional | Rabu, 08 April 2020 - 15:08 WIB

Jenazah Telantar di Jalanan, Ekuador Kekurangan Kamar dan Tempat Pemakaman
Jenazah pasien Covid-19 di Ekuador diletakkan di luar bahkan ada yang di pinggir jalan karena kapasitas kamar jenazah penuh dan pemakaman juga mengantre. (JOSE SANCHEZ / AFP)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Ekuador sedang mempersiapkan pemakaman darurat yang disumbangkan oleh pemilik lahan pribadi di Kota Guayaquil. Sebab kamar jenazah dan pemakaman di Ekuador sudah kelebihan kapasitas untuk menampung jenazah pasien Covid-19. Untuk mengatasi kekurangan makam, Ekuador mendapat sumbangan pemilik tanah pribadi.

Hingga Rabu (8/4), Ekuador memiliki 3.995 kasus positif virus corona dan 220 kematian. Namun, jumlah kematian disebut lebih dari data yang dipublikasikan. Wabah tersebut telah memicu kekurangan peti jenazah sehingga peti alternatif dibuat dari bahan kardus.


Situasi darurat di Ekuador membuat keluarga menyimpan jenazah di rumah mereka selama berhari-hari. Dan banyak jenazah ditelantarkan di jalanan. Sebagian sudah dimasukkan ke dalam peti mati.

Pemerintah Ekuador juga menyiapkan kontainer berpendingin sampai kuburan disiapkan. Bertujuan untuk mengubur sekitar 100 orang sehari di pemakaman di Guayaquil utara, yang memiliki kapasitas sekitar 2 ribu plot seperti dilansir dari Reuters, Rabu (8/4).

Koordinator Tanggap Darurat di Ekuador, Jorge Wated, mengatakan pemerintah sedang mengatur pemakaman dan akan menerbitkan panduan di internet untuk memastikan kerabat tahu di mana orang yang mereka cintai dikuburkan. “Di pemakaman, tanpa biaya kepada keluarga,” kata Wated.

Kota Guayaquil juga mengatakan akan menyiapkan dua pemakaman umum dengan kapasitas untuk menangani sekitar 12 ribu plot. Presiden Lenin Moreno mengatakan pekan lalu bahwa sekitar 3.500 orang diprediksi bisa meninggal akibat virus Korona di provinsi Guayas.

Di antara pasien yang meninggal sejauh ini adalah tujuh perawat seperti laporan dari Sekolah Tinggi Perawat Guayas. Dan, 147 perawat telah terinfeksi. Bahkan, 120 telah mengundurkan diri karena takut tertular.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook