MAKKAH (RP) - Beberapa bagian proyek renovasi Masjidil Haram sudah selesai. Di antaranya lantai 2 untuk area tawaf. Sejak, Sabtu (5/10), area itu bisa dimanfaatkan jamaah untuk berputar mengelilingi Kakbah.
Seperti laporan wartawan JPNN M Sholahudin dari Makkah, meski belum rampung 100 persen, pemakaian lantai 2 sangat membantu. Sebab, kini penumpukan jamaah relatif mencair. Dengan demikian, potensi terjadinya insiden karena berdesak-desakan bisa berkurang.
Sebelumnya ribuan jamaah hanya bisa menggunakan area tawaf di lantai dasar. Akibatnya, di area tawaf terjadi kepadatan sepanjang waktu.
Terlebih dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah masuk ke Makkah. Untuk jamaah haji asal Indonesia saja, hingga, Ahad (6/10), sudah sekitar 85 persen yang tiba di Makkah. Artinya, tinggal sekitar 20 ribuan jamaah lagi yang belum datang.
Pantauan JPNN menunjukkan, area tawaf lantai 2 Masjidil Haram itu belum tuntas sepenuhnya. Baru sebatas dilakukan pengecatan sementara.
Bisa jadi, pengelola Masjidil Haram terpaksa memanfaatkan area tersebut untuk menghindari makin menumpuknya jamaah menjelang puncak haji 14 Oktober nanti.
Area tawaf terdiri atas tiga titik, yakni lantai 1 dan 2 serta bangunan bongkar pasang khusus untuk tawaf jamaah yang menggunakan kursi roda. Berdasar grand design perluasan Masjidil Haram, jika renovasi sudah tuntas 100 persen, nanti area tawaf bisa menampung hingga 105 ribu jamaah.
Sebelum renovasi hanya 48 ribu jamaah. Salah satu kontraktor utama renovasi Masjidil Haram adalah PT Waskita Karya, badan usaha milik negara (BUMN).
Amirul Hajj Indonesia sekaligus Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA) bersama Dubes RI untuk Arab Saudi Abdullah Mansur kemarin berkunjung ke Masjidil Haram sekaligus melakukan umrah. ‘’Alhamdulillah, keadaan baik. Walaupun saat ini Masjidil Haram dalam renovasi,’’ ujar Menag.
Harapan SDA, saat jamaah haji sampai pada puncaknya datang ke Makkah kembali setelah prosesi di Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), pelaksanaan tawaf dan sai tidak terlalu berdesak-desakan yang berpotensi membahayakan.
SDA menuturkan, wukuf di Arafah serta prosesi di Muzdalifah dan Mina adalah hari-hari yang sangat memerlukan kekuatan fisik.
‘’Sekali lagi, jagalah kesehatan. Sehingga pada hari-hari puncak pelaksanaan haji, badan kita fit, prima, dan dapat melaksanakan semua tahapan,’’ pesan dia.
Menag menyambut gembira terus menurunnya jamaah haji nonkuota. Diakui, masalah nonkuota itu memang menjadi problem dari tahun ke tahun.
‘’Alhamdulillah, tahun ini mengalami penurunan yang cukup drastis,’’ ujarnya. SDA berharap pihak terkait seperti Kedubes Arab Saudi di Jakarta juga memperhatikan masalah jamaah nonkuota itu. Jangan sampai tahun depan bertambah lagi.
‘’Kita akan membicarakan secara khusus dengan menteri hukum dan HAM serta Dubes Saudi di Jakarta, bagaimana menyelesaikan persoalan ini secara efektif,’’ ucapnya.
Menurut informasi yang didapatkan JPNN, sejumlah calon jamaah haji non-kuota masih berupaya hendak berangkat ke Makkah. Namun, beberapa kali mereka terpaksa dideportasi dari Jeddah.
Salah satu korbannya adalah Harry Moekti. Jumat lalu (4/10), penyanyi asal Cimahi, Jawa Barat, itu ‘’terdampar’’ di Bandara Internasional Raja Khalid, Riyadh, cukup lama.
Mantan rocker berusia 56 tahun yang kini menekuni dakwah tersebut sebelumnya diberangkatkan ke Tanah Suci oleh sebuah biro perjalanan haji dan umrah. Harry sudah menjalani pemeriksaan calon penumpang pesawat atau boarding pass. Namun, dia akhirnya diminta kembali karena tidak mengantongi visa haji.
Suhu Makkah Capai 40 Derajat Celcius
Sementara laporan kontributor Riau Pos, Novrizon dari Makkah, kondisi suhu Makkah, Ahad (6/10) kemarin dilaporkan sekitar 40 derajat celcius.
Selain cukup terik, kondisi udara di sekitar Masjidil Haram kurang bagus. Debu-debu yang berasal dari proyek pembangunan perluasan kompleks masjid cukup mengganggu.
Selain itu, kata dia, sembilan orang JCH berasal dari kloter 12 asal Riau harus mengulang pelaksanaan umrahnya. Pasalnya, mereka melaksanakan umrah dalam kondisi batal wudhu.
Alasannya, karena takut ditinggal rombongan. Menurut Novrizon, sayang jika pelaksanaan umrah itu tak diulangi kembali. Sementara tahun depan belum tentu para JCH ini punya waktu lagi berangkat ke Tanah Suci.
Jadi kemarin didata kembali, siapa saja JCH yang batal wudhu untuk mengulang kembali umrahnya.
Sementara itu, Amriul Haj JCH kloter 12, Yopi Ariyanto memantau langsung para JCH yang tergabung di koloter ini. Ia meminta para JCH, jika kondisi fisiknya kurang sehat tak terlalu memaksakan diri.(*/c9/ca/jpnn/rio/ila)