Mobil Dubes AS di Bangladesh Diserang

Internasional | Selasa, 07 Agustus 2018 - 15:20 WIB

DHAKA (RIAUPOS.CO) - Pria bersenjata menyerang konvoi mobil yang membawa duta besar Amerika Serikat (AS) di Bangladesh di pada Sabtu malam. Dilansir BBC pada Senin (6/8), Duta Besar Marcia Bernicat dan tim keamanannya berhasil lolos tanpa cedera, tetapi dua mobilnya rusak.

Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan orang pada hari Ahad. Setidaknya 50 pengunjuk rasa juga terluka dalam aksi yang terjadi di Dhaka tersebut.

Media lokal melaporkan, aktivis politik yang tergabung dalam partai pemerintah memukuli para siswa yang berbaris menuju kantor mereka. Para siswa menuntut untuk mengetahui mengapa para pengunjuk rasa diserang pada hari Sabtu, dalam bentrokan yang menyebabkan puluhan orang terluka.
Baca Juga :Termasuk Fajroel Rachman, Ini 33 Calon Dubes yang Diusulkan Jokowi

Kedutaan Besar AS mengutuk kekerasan itu dengan mengatakan melalui laman Facebook resminya. “Tidak ada yang bisa membenarkan serangan brutal dan kekerasan selama akhir pekan terhadap ribuan orang muda yang telah secara damai melaksanakan hak demokratis mereka,” kata pernyataan di halaman Facebook Kedutaan AS.

“Demonstrasi damai pekan lalu yang mendukung keselamatan kendaraan dan jalan yang lebih baik, yang dipimpin oleh mahasiswa dan anak-anak sekolah di seluruh Bangladesh,” lanjut pernyataan tersebut.

Seorang jurnalis foto terkemuka dan aktivis hak asasi manusia, Shahidul Alam ditahan oleh polisi pada hari Ahad atas unggahan di Facebook yang berkaitan dengan unjuk rasa. Alam mengkritik penanganan pemerintah terhadap unjuk rasa dalam wawancara dengan media internasional.

Sekretaris Jenderal Liga Awami, Obaidul Quader mengatakan, aktivis partai pemerintah hanya bertindak membela diri ketika para siswa menyerang lebih dulu. “Apakah kita akan mencium mereka jika mereka maju ke kantor Liga Awami?”.

Perdana Menteri Sheikh Hasina mendesak para demonstran untuk tinggal di rumah. “Apa pun yang mereka lakukan sudah cukup,” katanya.

Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan memperingatkan bahwa kesabaran aparat penegak hukum terhadap para pengunjuk rasa semakin tipis. “Bahkan kami memiliki batas. Kami akan mengambil tindakan jika batas itu terlampaui,” katanya.

Unjuk rasa sebenarnya dimulai ketika orang-orang muda turun ke jalan dengan damai setelah seorang anak laki-laki dan perempuan tewas oleh bus yang melaju pada Minggu lalu. Ribuan siswa dan anak-anak sekolah yang melakukan demonstrasi mendesak agar pemerintah membuat aturan lalu lintas yang lebih aman.

Selama dua hari terakhir, orang-orang yang tidak dikenal dengan helm membawa tongkat dan batang logam telah menyerang para pengunjuk rasa dan jurnalis. Media lokal menyalahkan kelompok yang terkait dengan Liga Awami.(ina/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook