PARIS (RP) - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada hari Senin mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin menyusul terpilihya kembali sebagai presiden Rusia dan mendesak dia untuk melanjutkan modernisasi demokrasi dan ekonomi.

”Saya menawarkan semua ucapan selamat saya dan semua harapan terbaik untuk Rusia dan rakyat Rusia,” tulis Sarkozy dalam sebuah surat yang dirilis oleh Elysee akhir Senin.

”Seperti yang Anda persiapkan untuk mengasumsikan kantor eksekutif tertinggi di negara Anda untuk ketiga kalinya, saya menawarkan dorongan saya yang paling tulus untuk melanjutkan pekerjaan modernisasi demokratis dan ekonomi, sesuai dengan keinginan yang diungkapkan rakyat Rusia, dan keinginan Anda untuk melaksanakan mandat baru Anda.’’

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe memberikan reaksi dingin untuk kembalinya Putin ke kursi kepresidenan Rusia, dengan mengatakan pemilihan itu ”tidak patut dicontoh” namun tetap menerima kemenangan kontroversial yang tidak diragukan lagi itu.

”Saya perhatikan bahwa Presiden Putin adalah teman bicara kami untuk tahun-tahun mendatang,” kata Juppe dalam konferensi pers. Secara keseluruhan, meskipun mendapat sejumlah kritik, terpilihnya kembali Presiden Putin tidak diragukan lagi.

”Pemilu ini tidak patut dicontoh,” kata Juppe, tetapi tidak ada represi brutal selama kampanye, seperti mungkin telah terjadi di waktu lain.

Putin meraih hampir 64 persen suara dalam pemilihan hari Minggu, memenangkan kembali jabatan presiden Rusia yang diselenggarakan selama dua periode dari 2000 hingga 2008, tetapi beberapa saingannya dan kelompok pemantau menilai banyak terjadi kecurangan.

Sebuah laporan dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa mengatakan, kondisi kampanye Rusia jelas tidak seimbang  hal itu cenderung menguntungkan Putin.

”Beberapa pengamat, terutama OSCE, mengkritik cara pemilihan digelar,” kata Juppe.

Mengenai Prancis, tujuan kami adalah untuk mengembangkan kemitraan yang kita miliki dengan Rusia, kemitraan strategis di setiap tingkatan.

”Kami berharap bahwa masyarakat Rusia akan menahan diri, kekerasan akan dihindari, bahwa kebebasan untuk menunjukkan akan dihormati,” kata Juppe.(nm/mp/jpnn)