WASHINGTON (RIAUPOS.CO) - Amerika Serikat (AS) bertekad mengambil langkah serius untuk mempertahankan diri dan sekutunya, menyusul peluncuran roket Korea Utara, selain mendesak masyarakat internasional menunjukkan kepada Pyongyang ’tindakan bebalnya bakal berhadapan dengan akibat buruk.’
Peluncuran roket tersebut dianggap berhasil karena dapat menempatkan objek di orbit, menyangkal laporan awal media yang menyatakan roket itu mungkin gagal dalam peluncurannya.
"Peluncuran roket Korea Utara menggunakan teknologi peluru kendali balistik menunjukkan satu lagi tindakan yang mengancam kestabilan dan provokatif dan pelanggaran pelbagai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).”
"Program peluru kendali dan senjata nuklir Korea Utara memberi ancaman serius kepada kepentingan kami, termasuk keamanan beberapa sekutu dekat kami. Kami mengutuk peluncuran ini," kata Penasihat Keamanan Nasional Amerika, Susan Rice.
Sementara itu, Reuters memberitakan, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat di New York berhubung peluncuran roket jarak jauh itu, kata diplomat. Pertemuan tertutup itu dibuat atas permintaan Korea Selatan, selain Jepang dan Amerika yang menganggotai dewan itu dan mengutuk keras peluncuran tersebut.
Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, seperti dikutip AFP mengatakan, peluncuran roket jarak jauh itu adalah ’tindakan provokasi, tidak dapat dimaafkan’ dan mendesak Dewan Keamanan menerapkan sanksi keras terhadap rezim tersebut.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menegaskan tidak ada kompromi’ terkait peluncuran yang jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan.(zar)