Paranoid, Amerika Tutup 22 Kedutaan Asing

Internasional | Selasa, 06 Agustus 2013 - 00:24 WIB

Paranoid, Amerika Tutup 22 Kedutaan Asing
Seorang pendemo menaiki pagar kedutaan besar Amerika di Kairo, Mesir. Foto: news.com.au

WASHINGTON (RP) - Ancaman serangan Alqaeda telah membuat otoritas Amerika Serikat meningkatkan kewaspadaan. Sebanyak 22 kedutaan besar dan konsulat di luar negeri, mayoritas di Timur Tengah, ditutup Ahad (4/8). Hal itu diyakini berkaitan dengan upaya pembobolan penjara untuk membebaskan para militan Islam.

Departemen Luar Negeri AS juga melansir peringatan bepergian sejak Jumat (2/8) dan berlaku hingga akhir bulan ini. Pentagon menyebutkan, potensi serangan kelompok-kelompok yang terinspirasi Alqaeda sangat kuat di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tim ahli senior bidang keamanan Presiden Barack Obama bertemu Sabtu malam (3/8) waktu setempat untuk memberikan pemahaman kepada orang nomor satu di negeri Paman Sam tersebut. Pertemuan yang diikuti menteri-menteri di bidang pertahanan dan keamanan dalam negeri itu dipimpin Penasihat Keamanan Nasional Susan Rice. Selain itu, dihadiri pula kepala FBI, CIA, dan Badan Keamanan Nasional (NSA). ‘’Presiden menerima pemaparan secara berkala sejak pekan lalu tentang semua aspek terkait dengan potensi ancaman dan kesiapan kami dalam mengambil tindakan yang diperlukan,’’ bunyi pernyataan resmi dari Gedung Putih, seperti dikemukakan Susan Rice.

Kedutaan besar di sejumlah negara Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Asia, ditutup kemarin atau hari kerja di negara muslim. Kedutaan besar yang ditutup, antara lain, Amman, Kairo, Riyadh, Kabul, dan Dhaka. Deplu AS menyatakan bahwa dubes tersebut kemungkinan ditutup beberapa hari. Penutupan tersebut diumumkan sejak Kamis (1/8). Penutupan kedutaan besar dan peringatan bepergian secara global diputuskan setelah AS dilaporkan berhasil menyadap sejumlah pesan antara kelompok militan di bawah Alqaeda. Disebutkan bahwa ada komunikasi antar tokoh senior Alqaeda yang membicarakan sebuah skenario penyerangan salah satu kedutaan besar.

Peringatan bepergian dikeluarkan pemerintah AS agar warga di luar negeri waspada. Sebab, serangan teroris berpotensi terjadi dalam sistem transportasi publik dan tempat-tempat wisata yang lain. Seorang sumber pejabat AS menyatakan, ancaman itu diduga terkait dengan bulan suci Ramadan yang akan berakhir pekan ini.

Sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, sudah menutup kedutaan besar di Yaman untuk sementara. Deplu Inggris menjelaskan bahwa dubes di Yaman tidak melayani publik sampai Selasa. Dalam situs resminya, deplu meminta seluruh warga untuk tidak bepergian ke Yaman. Selain itu, warga Inggris di Yaman diimbau untuk meninggalkan negara tersebut. Menurut Deplu Inggris, ancaman ‘’tingkat tinggi’’ berada di seluruh wilayah Yaman dan ‘’sangat tinggi’’ untuk penculikan dari kelompok suku-suku bersenjata serta teroris.

Pada hari yang sama, Interpol mengeluarkan peringatan kepada seluruh negara anggota agar waspada terhadap ancaman pembobolan penjara. Sebab, pembobolan penjara yang terjadi beberapa pekan terakhir ditengarai terkait dengan militan Al Qaeda. Pada bulan lalu, terjadi pembobolan penjara di sembilan negara anggota Interpol.(bbc/cnn/cak/tia/fas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook