Ulama Kecam Pembongkaran Makam Sahabat Nabi

Internasional | Senin, 06 Mei 2013 - 07:25 WIB

Konflik di Suriah belum juga usai. Di tengah konflik yang ditengari ditunggangi oleh kelompok Barat yang tidak suka dengan kepemimpinan Presiden Basar Asad, yang dalam beberapa kesempatan mengecam dan mengancam Israel, mulai memasuki babak baru.

Mata beberapa ulama dari penjuru dunia mulai teruju ke Suriah, yang dalam sejarah perkembangan Islam sempat menjadi ibukota Dinasti Umayah. Penyebabnya adalah kabar pembongkaran makam sahabat Nabi Muhammad SAW di kawasan Adra, yang tidak jauh dari Damaskus.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Makam yang dimaksud, sebagaimana dilansir beberapa media seperti Al Alam dan Al Manaar pada Kamis malam (2/5) waktu setempat, adalah makam Hujr bin Adi. Hujr bin Adi merupakan salah satu sahabat dekat Rasulullah dan ikut terlibat dalam berbagai peperangan mempertahankan agama. Di masa Khalifah Imam Ali bin Abi Thalib, Hujr ikut membela Imam dalam perang Jamal, Siffin dan perang Nahrawan.

Kembali ke kabar pembongkaran. Makam Hujr dibongkar oleh kelompok pemberontak. Selain membongkar batu nisan, kelompok pemberontak itu juga menggali liang lahatnya. Bahkan disebutkan oleh sejumlah saksi, jasad Hujr yang masih utuh itu dibawa lari ke tempat yang hingga saat ini tidak diketahui.

Atas pembongkaran ini, sejumlah ulama di kawasan Timur Tengah angkat bicara. Salah seorang imam rujukan dalam bidang fikih di Qum, Iran, Ayatullah al Uzma Jaafar Subhani, sebagaimana dilansir Abna, mengecam keras tindakan pembongkaran makam ini dan meminta negara-negara Islam dan ulama mengerahkan umat Islam untuk bertindak kepada para pemborantak Suriah yang telah melampaui batas.

Kecaman serupa disampaikan oleh salah seorang Imam Masjid Al Aqsha di Palestina, Syeikh Salahuddin bin Ibrahim. Selain mengecam aksi pembongkaran makam sahabat Nabi, Salahuddin juga mempertanyakan alasan jihad sebagaimana diungkapkan para pemberontak. Baginya, sangat tidak masuk akal dan tidak memiliki landasan syariat, jihad dilakukan kepada kelompok yang masih dalam satu agama, sementara mereka mengabaikan jihad di Palestina.

Kecaman yang sama datang dari Libanon. Pemimpin kharismatik Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah, mengecam tindakan brutal para pemberontak yang membongkar makam tersebut.

"Makam sahabat yang mulia, Hujur bin Adi merupakan salah satu makam yang paling penting menurut pandangan seluruh umat Islam. Penghinaan terhadapnya dan aksi pembongkaran tersebut berpuncak dari ideologi terrorisme," kata Hasan Nasrullah. (ysa/rmol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook