Tegas dalam mengambil setiap kebijakan merupakan sebuah sikap yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Begitulah yang dicontohkan oleh Presiden Tanzania yang dengan tegas memecat enam menteri dari kabinetnya karena tersangkut kasus korupsi.
Jakaya Kikwete memecat enam menterinya yang terjerat kasus korupsi di kepemerintahan. Dalam audit rekening pemerintah disebutkan bahwa telah terjadi penyalahgunaan yang merajalela sedikitnya di tujuh kementerian
Para menteri yang dipecat tersebut antara lain adalah menteri keuangan, energi, pariwisata, perhubungan dan kesehatan.
Presiden Kikwete mengatakan bahwa akuntabilitas telah dilakukan secara serius dan bagi bawahan menteri atau bahkan eksekutif yang bekerja untuk sebuah perusahaan milik negara juga harus bertanggung jawab atas setiap penggelapan dana tersebut.
"Tidak cukup bagi seorang menteri untuk bertanggung jawab sendiri tetapi juga akan diberikan bagi mereka yang menyebabkan penyelewengan ini,'' ujar Kikwete kepada wartawan di Istana Negara di Dar es Salaam, sebagaimana dikutip BBC (Sabtu, 5/5).
Berdasarkan laporan tahunan Jenderal Pengawas dan Auditor Tanzania menyebutkan bahwa kementerian energi dan kementerian pariwisata sebagai dua kementerian yang paling korup.
Sejak terpilih kembali menjadi presiden pada tahun 2010 lalu, Jakaya Kikwete memang berjuang untuk mengatasi masalah korupsi yang berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Tanzania. Korupsi setidaknya telah menyebabkan tingkat inflasi Tnazania berada di angka 19 persen. (rmol/jpnn)