MANILA (RP) - Sedikitnya sebanyak 25 orang meninggal dan sekitar 100 orang hilang dalam bencana tanah longsor di sebuah pertambangan desa di bagian selatan Filipina, seperti disampaikan oleh media lokal.
Tanah longsor terjadi pada Kamis pagi di Pantukan, Provinsi Compostela Valley, Pulau Mindanao itu menimpa tambang emas rakyat.
“Sebuah unit militer berada di wilayah itu untuk melakukan pertolongan, tetapi mereka melakukan penggalian dengan tangan mereka,” kata kepala pertahanan sipil, Benito Ramos kepada kantor berita AFP.
Ramos menambahkan sudah meminta tambahan peralatan kepada pemerintah provinsi dan perusahaan tambang lokal untuk mempercepat upaya penyelamatan. Menurut pejabat setempat, hujan lebat sering terjadi di wilayah itu selama beberapa hari terakhir dan kemungkinan menjadi penyebab tanah longsor.
Aktivitas tambang yang tidak diatur telah menyebabkan wilayah pengunungan tidak stabil dan menyebabkan sejumlah kecelakaan.(int/bbc/ila)