Turki Tolak Swedia Masuk NATO, Alasanya Dianggap Masih Melindungi Organisasi Teroris

Internasional | Rabu, 05 Juli 2023 - 01:09 WIB

Turki Tolak Swedia Masuk NATO, Alasanya Dianggap Masih Melindungi Organisasi Teroris
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (THE TIMES OF ISRAEL)

ANKARA (RIAUPOS.CO) - Presiden Turki Tayyip Erdogan, Senin (3/6) menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyetujui Swedia bergabung dengan NATO hingga negara itu berhenti melindungi kelompok yang dianggap Ankara sebagai teroris.

Sebelumnya, Swedia dan Finlandia mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina.  Kedua negara itu memilih meninggalkan kebijakan non-blok karena khawatir eskalasi perang yang dilakukan Rusia bisa merambat ke negara mereka.


Sesuai aturan yang berlaku, setiap negara yang ingin bergabung dengan NATO harus mendapat persetujuan dari semua anggota NATO. Hingga kini, hanya Turki dan Hungaria yang belum menyetujui permintaan Swedia.

Turki telah berulang kali meminta Swedia untuk mengambil langkah terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan jaringan kelompok yang bertanggungjawab dalam upaya kudeta pada tahun 2016 di Ankara. Sebab kedua kelompok itu dianggap oleh Turki sebagai organisasi teroris dan meminta Swedia berhenti melindungi mereka.

"Setiap orang harus mengakui bahwa mereka tidak dapat menjalin persahabatan dengan Turki bila membiarkan kelompok teroris berdemonstrasi pusat lapangan kota mereka," ucap Erdogan dalam pidatonya, seperti dikutip JawaPos.com dari Reuters, Selasa (4/7).

 "Posisi kami, harapan dan janji yang dibuat, semuanya sudah jelas. Saat ini kami mempertahankan prinsip yang sama dengan yang kami pertahankan tahun lalu. Kami hanya ingin mereka (Swedia) tetap setia dengan apa yang telah mereka tanda tangani," tambah Erdogan.

Sementara itu, Swedia mengatakan bahwa negaranya sudah melakukan kesepakatan yang telah ditandatangani dengan Turki di Madrid pada tahun lalu. Mereka mengeluarkan UU anti terorisme baru untuk mengatasi masalah keamanan di Ankara.

 Turki menyebut, UU baru yang dikeluarkan Swedia tidak berarti bagi negaranya.  Bahkan, demonstrasi di Stockholm, Swedia pekan lalu oleh PKK serta aksi pembakaran Al-Qur’an membuat Turki semakin berang.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook