Peneliti: Yasser Arafat Tewas Diracun

Internasional | Kamis, 05 Juli 2012 - 07:39 WIB

LAUSANNE (RP) - Institut de Radiophysique di Lausanne, Swiss, menemukan benda-benda pribadi yang biasa dipakai pemimpin Palestina Yasser Arafat dipastikan mengandung unsur radioaktif polonium.

Elemen langka ini jugalah yang menewaskan mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko di London tahun 2006.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Polonium ditemukan di pakaian, sikat gigi bahkan sampai kafiyeh legendaris pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) itu.

Dan unsur langka itu bercampur dengan darah, keringat, liur dan urine Arafat yang meninggal secara misterius di Paris pada Oktober 2004 itu.

Temuan ini mengindikasikan, ada level tinggi polonium di tubuh Arafat.

‘’Saya bisa memastikan bahwa kami menemukan sejumlah polonium-210 yang tak terjelaskan di kepunyaan Tuan Arafat yang mengandung noda biologis,’’ kata Direktur Institut itu, Dr Francois Bochud.

Delapan tahun sudah setelah kematian Arafat. Tes yang dilakukan di Paris atas jasad Arafat, tidak ditemukan jejak racun yang diduga membunuhnya.

Ada sejumlah rumor kematiannya akibat sakit antara lain oleh kanker, sirosis hati dan bahkan sampai pada tuduhan terjangkit HIV.

Penyelidikan selama sembilan bulan yang dilakukan Al Jazeera menemukan tak satu pun rumor itu yang benar. Kesimpulan penelitian itu satu: Arafat dalam keadaan sehat sampai suatu hari pada 12 Oktober 2004 jatuh sakit.

Karena jasad Arafat kemudian dikubur, Al Jazeera yang memperoleh barang-barang pribadi Arafat lalu meminta lembaga yang dulu juga ikut investigasi kematian Putri Diana ini meneliti.

Dokter-dokter forensik itu tak menemukan jejak logam atau racun biasa, sehingga kemudian beralih meneliti kemungkinan adanya elemen lain termasuk polonium.

Polonium merupakan radioaktif yang kerap digunakan untuk tenaga pesawat luar angkasa. Marie Curie menemukannya di tahun 1898, dan anak perempuannya Irene adalah yang pertama terbunuh karena zat ini: mati karena leukemia beberapa tahun setelah terekspose polonium di laboratorium.

Setidaknya, juga ada dua orang yang terkait program nuklir Israel tewas karena eksposure polonium ini.

Namun figur paling terkenal tewas karena zat ini adalah mantan agen mata-mata Rusia, Alexander Litvinenko.

Litvinenko yang membelot, tewas tahun 2006 setelah sakit mendadak. Penyelidikan belakangan menemukan dia tewas diracun karena polonium yang diselipkan di tehnya di sebuah restoran.

Sakit yang dialami Litvinenko seperti diare berat, kehilangan berat badan dan muntah-muntah. Dan simptom ini juga yang dialami Arafat di hari-hari terakhir ketika dia sakit.

Janda Arafat: Peracunan Ini Kejahatan

Suha Arafat, janda mendiang Yasser Arafat, mendesak Otoritas Palestina menggali makam pendiri Organisasi Pembebasan Palestina itu. Otoritas Palestina didesak mengambil sedikit bagian tulang Arafat untuk diteliti apakah mengandung unsur radioaktif polonium.

Permintaan Suha ini setelah Institut de Radiophysique di Lausanne, Swiss, menemukan benda-benda pribadi yang biasa dipakai pemimpin Palestina Yasser Arafat mengandung unsur radioaktif polonium. Temuan ini mengindikasikan, ada level tinggi polonium di tubuh Arafat.

Apapun hasil tes atas jasad Arafat, Suha berharap akan ‘’menghilangkan banyak keraguan’’ mengenai penyebab kematian misterius suaminya.

‘’Kita sudah sampai pada kesimpulan yang sangat menyakitkan ini, namun setidaknya bebaskan beban ini dari pundak saya, dari dada saya,’’ kata Suha.

‘’Setidaknya saya telah melakukan sesuatu menjelaskan pada rakyat Palestina, pada generasi Arab dan muslim di seluruh dunia, bahwa kematiannya bukanlah kematian alamiah, namun adalah hasil kejahatan,’’ ucapnya.

Meski penyebab kematian disimpulkan polonium, namun tentu belum menjelaskan siapa yang membunuhnya.

Polonium merupakan elemen radioaktif yang sulit diproduksi karena membutuhkan reaktor nuklir dan ciri-ciri polonium di tulang Arafat diharapkan bisa memberikan tanda asalnya dari mana.(viv/int)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook