LISABON (RP) - Pemerintah Portugal berencana memecat 30 ribu pegawai negeri sipil dan meningkatkan usia pensiun menjadi 66 tahun sebagai syarat menerima dana talangan untuk menyelamatkan perekonomiannya.
Kebijakan yang ditempuh Perdana Menteri Pedro Passos Coelho tersebut juga termasuk mengubah jam kerja pegawai negeri sipil menjadi 40 jam sepekan dari sebelumnya hanya 35 jam.
Pedro Passos Coelho mengumumkan proposal tersebut pada Jumat kemarin dalam pidato televisi nasional. Portugal telah menerima USD 102 miliar atau sekira Rp 960 triliun setelah adanya overspending, beban utang yang berat dan pertumbuhan ekonomi yang lemah bahkan cenderung menuju kebangkrutan di tengah krisis keuangan Zona Euro.
"Portugal harus menghormati ketentuan tiga tahun perjanjian bailout, yang menuntut pemotongan belanja," kata Pedro seperti dilansir aljazeera, Sabtu (4/5).
Beberapa negara kaya di utara Eropa telah menunjukkan sinyal kelelahan melakukan bailout kepada negara Eropa Selatan benua tersebut, seperti Portugal, Spanyol dan Yunani, yang telah berulangkali meminta bantuan atas bencana perekonomiannya.
"Gagasan bahwa Eropa akan selalu datang untuk membantu kita, itu salah," lanjutnya.
Passos Coelho menambahkan, pemerintah akan memberikan pensiun secara penuh untuk pekerja hanya ketika mereka mencapai usia 66 tahun. Pihaknya kini menegosiasikan kesepakatan pensiun dini dengan 30 ribu PNS dan meningkatkan jam kerja karyawan.
Banyak orang menyalahkan pemotongan belanja pemerintah dan kenaikan pajak atas terjadinya resesi yang diperkirakan akan berlanjut selama satu tahun ke depan.
Kini pengangguran di negeri kolonial ini sebesar 17,5 persen dan diprediksi bakal melambung hingga 18,5 persen tahun depan. Secara umum, pengangguran di wilayah Eropa mencatatkan rekor baru pada kuartal pertama tahun 2013 hingga 19 juta orang.
Dari 19 juta orang yang hidup tanpa memiliki pekerjaan, di dalamnya satu dari setiap empat orang dewasa berusia di bawah 25 tahun adalah pengangguran. Lembaga statistik Eurostat mencatat, 62 ribu orang kini masuk dalam daftar tunggu pengangguran.
Wajah pengangguran terlihat lebih menyedihkan di Yunani dan Spanyol. Dua negara yang dulu pernah masuk dalam wilayah kekuasaan Islam itu, kini duapertiga pemuda berusia 25 tahun ke bawah tidak memiliki pekerjaan. (esy/jpnn)