TOKYO (RIAUPOS.CO) - Jepang ikut bereaksi atas rencana-rencana Korea Utara. Ribut-ribut negara sekitar memang terpancing akibat berbagai uji coba senjata oleh Korea Utara.
Media di Jepang dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kamis (4/2/2016) menyatakan bahwa ada indikasi Korea Utara melakukan uji coba misil jarak jauh. Sebab, misil di pangkalan militer wilayah pantai timur Korut sudah berada di landasan peluncuran. Diduga, misil tersebut diluncurkan dalam beberapa hari mendatang.
Korut awal pekan ini mengungkapkan akan meluncurkan roket dari stasiun peluncuran Sohae di Dongchang-ri antara 8–25 Februari. Jepang menegaskan bahwa mereka bakal menembak misil apa pun yang mengancam teritorialnya. Termasuk misil yang diluncurkan Korut. Negeri Sakura itu sudah siaga untuk mengantisipasi peluncuran misil yang oleh Korut disebut ’’satelit’’ tersebut.
Pyongyang sejatinya tidak boleh melakukan tes misil balistik maupun bom nuklir. Sebab, mereka tengah mendapat sanksi dari PBB. Namun, sejauh ini Korut tidak pernah mengindahkan sanksi tersebut. Bahkan, pada 6 Januari lalu, Korut melakukan tes bom hidrogen.
’’Korsel telah memerintah pesawat komersial tertentu untuk mengubah rute,"’ ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel Moon Sang-gyun. Tujuannya adalah menghindari kemungkinan terkena misil yang akan diluncurkan Korut. Pasukan udara Korsel juga bersiap menghadang misil maupun pecahan ledakan yang bakal memasuki negaranya.
Di tempat terpisah, Presiden Korsel Park Geun-hye menegaskan bahwa peluncuran misil jarak jauh Korut seharusnya tidak dibiarkan begitu saja karena hanya akan mengancam perdamaian di Semenanjung Korea dan dunia. Kritikan serupa dilontarkan Rusia. Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil duta besar Korut dan meminta tidak menambah ketegangan di Semenanjung Korea dengan meluncurkan misil.(afp/reuters/bbc/sha/c14/ami)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga