AS Sadap Presiden Brazil dan Meksiko

Internasional | Rabu, 04 September 2013 - 07:43 WIB

MEKSIKO CITY (RP) - Pemerintah Brazil dan Meksiko berang dan menuntut klarifikasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait kabar penyadapan atas presiden mereka.

Bahkan menurut kantor berita Reuters, Pemerintah Brazil, Senin (2/9) waktu setempat, telah memanggil Duta Besar AS Thomas Shannon.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dia diberi waktu sampai akhir pekan ini untuk memberi penjelasan tertulis mengenai kabar penyadapan pemerintahnya atas Presiden Dilma Rousseff, baik dalam surat elektronik (email), percakapan telepon, maupun pesan singkat (SMS).

Kabar ini muncul dari seorang wartawan stasiun televisi Brazil, Globo, bernama Glenn Greenwald, yang juga koresponden untuk surat kabar Inggris, The Guardian.

Greenwald mengaku mendapat sejumlah informasi dari pembocor rahasia AS, Edward Snowden, yang menjadi buronan Washington dan kini berlindung di Rusia.

‘’Saya mengutarakan kepada Shannon kemarahan pemerintah Brazil atas fakta-fakta yang terungkap dari dokumen itu,’’ kata Menteri Luar Negeri Brazil, Alberto Figueiredo.

‘’Menurut pandangan kami, (praktik penyadapan, red) ini tidak dapat diterima dan melanggar kedaulatan Brazil,’’ lanjut Figueiredo seperti dirilis vivanews.   

Selain Brazil, Meksiko turut bereaksi. Mereka juga menuntut AS untuk mengklarifikasi kabar bahwa Washington juga menyadap komunikasi Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto. 

Kantor Presiden AS berjanji akan menanggapi tuntutan dari Brazil dan Meksiko itu melalui saluran diplomatik. Kedua negara itu dikenal sebagai sekutu dekat AS di Amerika Latin.(int/fia)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook