WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menargetkan Alina Kabaeva. Perempuan yang disebut-sebut sebagai kekasih Presiden Vladimir Putin itu dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan AS bersama 12 warga negara Rusia lain.
Mirror mengungkapkan, mantan atlet senam itu kini sedang mengandung. Namanya masuk dalam daftar di Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Federal. Artinya, semua aset miliknya di AS telah dibekukan. Penduduk AS juga dilarang berhubungan dengannya.
Kremlin pernah menampik bahwa ada hubungan asmara antara Putin dan Kabaeva. Departemen Keuangan AS juga hanya menulis bahwa dia merupakan orang dekat Putin. Tidak ada pernyataan spesifik bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Namun, dalam laporan Wall Street Journal, pemerintah AS meyakini bahwa Kabaeva adalah ibu dari tiga anak Putin yang tidak pernah diungkap.
Kabaeva baru-baru ini ditunjuk sebagai kepala New Media Group. Itulah perusahaan media swasta terbesar di Rusia. Perusahaan tersebut disanksi pemerintah Inggris jauh hari sebelumnya. Dalam laporan rahasia intelijen terkait dengan dugaan campur tangan Rusia pada Pilpres AS 2016 disebutkan, Kabaeva adalah salah satu yang mendapatkan manfaat dari kekayaan Putin.
’’Ketika orang-orang yang tidak bersalah menderita karena agresi ilegal Rusia, sekutu Putin telah memperkaya diri mereka sendiri dan membiayai gaya hidup mewah,’’ ujar Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebagaimana yang dikutip Agence France-Presse.
Dia menegaskan, Departemen Keuangan akan menggunakan setiap langkah yang dimiliki guna memastikan para elite Rusia dan pendukung Kremlin bertanggung jawab atas keterlibatan mereka dalam perang yang menelan banyak korban jiwa tersebut. Hingga kini, belum ada tanda-tanda invasi itu bakal berakhir. PBB bahkan mengungkapkan, sejak serangan Rusia, ada sekitar 10 juta penduduk Ukraina yang terpaksa meninggalkan negara mereka.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman