Turki Tahan Kapal Kargo Rusia Berisi Gandum Curian dari Ukraina

Internasional | Senin, 04 Juli 2022 - 07:00 WIB

Turki Tahan Kapal Kargo Rusia Berisi Gandum Curian dari Ukraina
Kapal kargo Rusia ditahan Turki yang berisi gandum diduga curian dari Ukraina. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Usai beberapa hari Presiden Jokowi ‘nego’ gandum dengan Presiden Ukraina Zelenskyy, Turki berani menahan kapal kargo Rusia yang berisi gandum curian dari Ukraina.

Presiden Turki Ercep Erdogan akhirnya mengabulkan permintaan Kyiv untuk menahan kapal kargo Rusia yang diduga membawa gandum curian dari Pelabuhan Ukraina. Duta besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar, Ahad (3/7/2022) mengatakan, penangkapan atau penyitaan kapal Rusia tersebut adalah hasil kerja sama antara otoritas Ukraina dengan otoritas bea cukai Turki.


“Kapal tersebut saat ini berdiri di pintu masuk pelabuhan. Otoritas bea cukai Turki telah menahannya,” kata Bodner di Televisi Nasional Ukraina, seperti dikutip dari Reuters, Ahad (3/7/2022).

Pada Jumat (1/7/2022) Ukraina meminta Turki menahan kapal kargo berbendera Rusia, Zhibek Zholy, yang diyakini membawa gandum Ukraina. Pada Sabtu (2/7) kapal Zhibek Zholi terlihat berlabuh di lepas pantai pelabuhan Karasu, sekitar 1 km dari pelabuhan. Tidak ada tanda-tanda pergerakan kapal atau kapal lain di dekatnya.

Ukraina menuduh Rusia mencuri gandum dari daerah yang diduduki pasukan Rusia sejak dimulainya invasi Moskow pada akhir Februari. Kremlin sebelumnya membantah bahwa Rusia mencuri gandum dari Ukraina.

Seorang pejabat di kementerian luar negeri Ukraina mengatakan dengan mengutip data dari administrasi maritim Ukraina, bahwa kapal tersebut telah memuat kargo pertama sekitar 4.500 ton biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Bardiansk yang diduduki Rusia.

Diketahui, beberapa hari sebelumnya, Presiden Indonesia Jokowi berkunjung ke Ukraina salah satunya misinya ‘nego’ masalah gandum yang merupakan impor ke Indonesia.

 

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook