NEW JERSEY (RP) - Biro Penyelidik Federal (FBI) di Amerika Serikat tengah memburu Joanne Chesimard. Di usia yang sudah menginjak 65 tahun, Chesimard jadi buronan nomor wahid karena keterlibatannya pada kasus pembunuhan terhadap polisi, Trooper Werner Foerster, in New Jersey tahun 1977.
Hingga kini, FBI memang belum bisa menangkap Chesimard. Namun, mereka terus berusaha keras untuk menemukannya. Bukan hanya mengejar sendirian, FBI juga berharap agar masyarakat bisa menangkap Chesimard. Sebagai imbalan, FBI menyediakan USD 2 juta atau sekitar Rp 19,5 miliar sebagai imbalan bagi siapa saja yang bisa menangkap perempuan kelahiran New York, 16 Juli 1947 itu.
“Hari ini, dalam peringatan kematiannya, kami ingin public tahu bahwa kami tidak akan pernah berhenti hingga buronan tersebut dibawa ke pengadilan,” terang agen khusus FBI, Aaron Ford seperti dilansir The Sun (3/5).
Chesimard juga dikenal dengan nama Assata Shakur. Ia memiliki saudara yang menjadi ayah tiri raper Tupac Shakur. Karir Tupac yang tengah melejit pada era 1990-an, terhenti setelah raper umur 25 tahun itu ditembak di Las Vegas.
Chesimard sebenarnya sudah ditangkap pada 1979 silam. Namun, saat itu Chesimard berhasil kabur lewat pelarian yang sangat dramatis. Ketika itu, Chesimard dibantu oleh tiga orang yang menjenguknya, mengancam petugas penjara dengan sebuah senjata api.
Setelah itu, Chesimard sempat bertahan di New Jersey sebelum akhirnya memilih terbang ke Kuba. Chesimard dijatuhi hukuman seumur hidup karena memiliki kasus yang sangat berat. Selain pembunuhan, Chesimard juga didakwa dengan kasus kepemilikan senjata api serta perampokan.
“Mulai hari ini, sejak kepindahannya ke Kuba, dia tetap akan kami kejar,” tegas Rick Fuentes, Kepala Kepolisian New Jersey. (jos/ara/jpnn)