TOKYO (RP) - Terowongan tol Sasago di Provinsi Yamanashi, yang terletak 80 kilometer barat Tokyo, Jepang, ambruk, Ahad (2/12) sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Sedikitnya 20 mobil terperangkap, dan 5 orang tewas.
Media televisi Jepang menyiarkan lokasi yang penuh dengan asap debu setelah terowongan tersebut ambruk.
Beberapa petugas pemadam kebakaran, medis, dan polisi bekerja di antara asap putih dari debu yang beterbangan ke udara.
Mobil-mobil ambulans pun disiagakan di lokasi kecelakaan tersebut. Dari pantauan udara NHK, tampak beberapa truk merah milik pemadam kebakaran setempat di jalur terowongan keluar Tokyo.
Salah seorang saksi, Tomohiro Suzuki saat peristiwa nahas itu ia tengah santai mengendarai mobilnya menuju Tokyo melintasi terowongan Sasago yang menghubungkan ibu kota Jepang itu dengan Nagoya.
Suasana tenang karena lalu-lintas di terowongan sepanjang 4,3 kilometer yang terletak 80 kilometer sebelah barat Tokyo tersebut tak terlalu ramai.
Tapi, ketenangan itu langsung lenyap begitu suara benda berat terdengar keras berdebam dari jarak sekitar 50 meter di belakang mobil Suzuki.
Seketika pria berusia 30 tahun tersebut menoleh ke belakang dan yang terpampang adalah sebuah kengerian: langit-langit beton terowongan itu ambruk membentuk huruf V. Sebuah mobil yang tertimpa reruntuhan pun langsung terbakar.
‘’Saya begitu takut, spontan menghentikan mobil, dan setengah berlari meninggalkan terowongan,’’ ungkap Suzuki kepada Jiji Press. Tomo selamat setelah berjalan kaki sekitar satu jam keluar dari salah satu terowongan terpanjang di Jepang tersebut.
Mobil yang dilihat Suzuki terbakar tersebut ternyata hanya satu di antara tiga mobil yang terjebak di reruntuhan langit-langit terowongan yang menjadi bagian dari Chuo Expressway tersebut.
Evakuasi pun baru bisa dilakukan tiga jam setelah kejadian karena reruntuhan sepanjang 50 meter itu menimbulkan asap tebal plus mengantisipasi terjadinya atap ambruk berikutnya.
Sebagaimana dilansir AFP, di sebuah van salah satu di antara tiga mobil yang tertimbun reruntuhan ditemukan enam orang korban. Lima di antaranya meninggal. Yang selamat adalah seorang perempuan berusia 30-an tahun yang hanya mengalami luka ringan.
Seorang korban lagi, perempuan yang berusia lebih muda 20-an tahun, berhasil diselamatkan petugas dari minicar yang dikendarai. Tapi, dia menderita luka cukup serius. Minicar-nya juga terbakar, tapi berhasil dipadamkan petugas.
‘’Saya tidak tahu berapa banyak mobil di depan dan belakang kami yang terjebak,’’ kata si korban luka ringan yang tak disebutkan namanya kepada Jiji Press seperti dikutip BBC.
Kazuya Tezuka, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Otsuki, mengungkapkan, selain van tersebut, sebuah minicar yang tertimbun reruntuhan terbakar, tapi berhasil dipadamkan. Namun, dia tak menyebutkan apakah pengendara minicar dan satu mobil lainnya selamat.
Stasiun televisi milik pemerintah Jepang, NHK, melaporkan, polisi belum bisa mengonfirmasi kabar tentang adanya 20 mobil yang terjebak di terowongan tersebut selain tiga kendaraan yang tertimbun reruntuhan. BBC juga melansir, tujuh orang dilaporkan hilang.
Hingga berita ini selesai ditulis, belum diketahui penyebab runtuhnya langit-langit terowongan. Tapi, diduga langit-langit itu ambruk karena retakan yang dipicu gempa bumi.
Memang kemarin tak terjadi gempa di sekitar Yamanashi. Namun, Profesor Chikosa Tanimoto, pakar terowongan, kepada AFP menyebutkan, bisa jadi retakan itu disebabkan gempa-gempa yang terjadi sebelumnya.(ttg/jpnn/ila)