CEMAS JADI PEMICU PERLAWANAN

Israel Enggan Pulangkan Jenazah Warga Palestina

Internasional | Selasa, 03 November 2015 - 14:02 WIB

  Israel Enggan Pulangkan Jenazah Warga Palestina
Warga Palestina memberikan penghormatan terakhir kepada Muhammed Shamasne di prosesi pengebumiannya di barat Yerussalem, kemarin. Mereka mengabaikan ancaman Israel yang meminta agar upacara yang digelar sederhana saja, atau dikebumikan malam hari. (INTERNET)

JERUSSALEM (RIAUPOS.CO) – Tak ingin memicu perlawanan kaum militan Palestina, Israel memutuskan untuk tidak memulangkan jenazah warga Palestina yang dibunuh polisi dan tentaranya sepanjang pertikaian berdarah sebulan lalu.

Menurut Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, mereka hanya akan mempertimbangkan pemulangan itu jika ada jaminan bahwa upacara pengebumiannya diadakan dalam suasana sederhana.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Media di Timur Tengah memberitakan, sedikitnya 67 warga Palestina tewas akibat ditembak polisi dan tentara Israel sejak 1 Oktober lalu, sebagiannya diduga karena melakukan serangan menggunakan pisau, sementara yang lain ditembak ketika melancarkan unjuk-rasa anti-Israel.

Israel yang sejak dulu menahan jenazah para pejuang Palestina sebagai tindakan menghukum atau untuk menukar dengan mayat tentaranya, menyerahkan delapan jenazah warga Palestina untuk dikebumikan pekan lalu.

Para pengamat mengatakan, rezim zionis itu masih menahan 21 jenazah lagi.

Menhan Yaalon kepada  wartawan kemarin menjelaskan, rezim zionis itu mempertimbangkan kembali tindakan menyerahkan jenazah tersebut setelah dilanda kecemasan melihat hampir semua prosesi pengebumian warga Palestina itu  selalu memicu aksi perlawanan yang kian deras, sekaligus meningkatkan sentimen anti-Israel.

Dia merujuk kepada pengebumian lima penduduk Palestina di Hebron Sabtu lalu yang dihadiri puluhan ribu penduduk, termasuk para pejabati Palestina.

“Jika keluarga si mati berjanji mengadakan prosesi pengebumian secara sederhana atau diadakan pada waktu malam, kami akan menyerahkan jenazah itu kepada mereka. Jika tidak, kami menahan jenazah itu atau kami yang akan mengebumikannya,” kata Yaalon.

Sementara itu, pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas menyangkal telah sepakat dengan syarat yang ditetapkan rejim Zionis itu.(zar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook