Riau Pos Online - Sebanyak delapan orang calon jemaah haji (CJH) Indonesia meninggal di Madinah. Sementara 70 tas tentengan jamaah tercecer saat bus membawa jamaah haji dari Madinah menuju Makkah.
Berdasarkan data di Siskohat, para jamaah haji yang meninggal itu umumnya akibat serangan jantung sirkulasi pernapasan. Hal ini selain ada yang telah memiliki riwayat penyakit sejak dari tanah air, juga akibat perubahan suhu antara di Arab Saudi dan tempat asalnya di Indonesia.
Ke delapan jamaah yang meninggal itu adalah Endang Rusmiyatun binti Rusmin asal embarkasi Solo. Ia wafat di Madinah akibat gangguan sistem sirkulasi. Saodah Muawanah binti Katiran asal embarkasi Surabaya meninggal dalam perjalanan menuju Madinah akibat mengalami ganguan sistem sirkulasi. Yoso Sudarmo bin Pawiro Rejo embarkasi Solo meninggal di Madinah. Sedangkan Yusupandi bin Marjo Suwito meninggal usai melaksanakan ibadah umrah di Mekkah pada hari Senin (1/10) pukul 14.00 WAS.
Jamaah asal Kloter 3 embarkasi Solo itu meninggal karena serangan jantung. ”Meninggal dunia akibat terkena serangan penyakit jantung,” dr Imam Wahyudi di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja (daker) Makkah. Sebelumnya juga telah meninggal Siti Rahmnatia binti Yasin embarkasi Makasar, Sumardi bin Suparno Martowiryono embarkasi Solo, Indriano bin Khairunas embarkasi Padang dan Juju binti Lili Adinata embarkasi Jakarta.
Sementara berdasarkan data di BPHI Madinah jumlah jamaah yang dirawat sebanyak 43 orang jamaah. Sebagian besar pasien menderita gangguan jantung, hipertensi, gangguan fungsi ginjal dan dimensia.
70 Tas Jamaah Tercecer
Dalam pada itu, sebanyak Sebanyak 70 tas tentengan jamaah haji Indonesia sempat tercecer.Tas yang tak dibawa oleh bis yang mengangkut jamaah dari Madinah ke Mekkah itu milik jamaah kloter 2 dan 3 embarkasi Solo, kloter 1 embarkasi Ujungpandang, dan Kloter 2 embarkasi Jakarta. Kantor Misi Haji Indonesia daerah kerja Makkah langsung melayangkan surat kepada Muasasah Asia Tenggara.
''Kami telah meminta agar Muasasah Asia Tenggara menegur dengan keras pihak naqabah (perusahaan angkutan) yang lalai itu,'' ujar Kepala Daerah Kerja Mekkah, Arsyad Hidayat di Mekkah, Selasa (2/10).
Mendapat surat protes dari Kantor Misi Haji Indonesia Mekkah, kata Arsyad, pihak Muasasah langsung menegur perusahaan angkutan Abu Sarhat. ''Kami peringatkan agar hal ini tak terulang lagi,'' tutur Arsyad.
Menurut Arsyad, tercecernya tas akan sangat mengganggu ketenangan jamaah dalam menjalankan ibadah. ''Kasihan kan para jamaah.''
Pihaknya juga telah berkirim surat kepada kepala daerah kerja Madinah untuk mengawasi agar jangan sampai ada tas dan koper yang tercecer atau terpisah dengan bus yang mengangkut jamaah tersebut.
Setelah mendapat surat teguran keras, kata dia, tak ada lagi tas dan koper jamaah yang tercecer. Tas dan koper yang terpisah dari pemiliknya itu dikumpulkan di kantor Misi Haji Makkah dan selanjutnya diantarkan petugas haji ke setiap pemondokan jamaah.
Arsyad menegaskan, jika terjadi lagi peristiwa serupa, maka perusahaan transportasi yang lalai itu akan dicoret pada musim haji 2013.(dtc/kemenag/int/ril)