Ratusan Peserta Jambore Pramuka Dunia Dirawat Akibat Gelombang Panas di Korea

Internasional | Kamis, 03 Agustus 2023 - 22:46 WIB

Ratusan Peserta Jambore Pramuka Dunia Dirawat Akibat Gelombang Panas di Korea
Ambulans membawa peserta Jambore Pramuka Dunia yang terkena imbas gelombang panas di Korea Selatan. (THE GUARDIAN)

SEOUL (RIAUPOS.CO) – Ratusan peserta Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan dilaporkan jatuh sakit akibat gelombang panas yang sedang melanda Korea Selatan.

Acara yang dimulai pada Selasa (1/8) diikuti kurang lebih 43.000 peserta dari 158 negara di dunia. Jambore Pramuka Dunia ini akan berlangsung hingga 12 Agustus 2023.


Pada Selasa (1/8) dilaporkan 400 peserta dirawat akibat mengalami gejala heatstrokes seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan yang disebabkan suhu panas di lokasi jambore. Peserta juga harus dirawat karena mengalami hal yang sama kemarin.

Acara Jambore Pramuka Dunia diadakan di lahan reklamasi seluas 8,8 km persegi di wilayah Selatan Buan. Tenda-tenda yang memenuhi lokasi hanya memiliki sedikit pelindung alami, dan suhu di lokasi jambore diperkirakan mencapai 35 derajat celsius.

Salah seorang relawan yang diwawancara oleh The Guardian mengungkapkan dia mengalami kelelahan dan hanya sedikit tempat untuk berteduh.

“Saya mengalami kelelahan. Tempat untuk berteduh sulit ditemukan, dan ketika kamu berada di tempat teduh, masih (terasa) sangat panas, hampir tidak ada angin di sini,” ungkapnya.

Selama acara pembukaan, sebanyak 108 orang harus dirawat dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan akibat mengalami gejala heatstrokes.

Dilaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan telah menaikkan level peringatan cuaca panas menjadi level tertinggi hingga mencapai 38 derajat celsius pada Rabu (2/8). Menanggapi banyaknya peserta jambore yang jatuh sakit, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meminta kepada panitia untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi masalah akibat gelombang panas.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Lee Sang-min mendesak penyelenggara untuk melakukan penyesuaian program acara berdasarkan tingkat dan jumlah keparahan kasus. Dia juga meminta untuk menambah fasilitas kesehatan seperti menambah jumlah ambulan, rumah sakit keliling, fasilitas berteduh, tambahan AC, dan suttle bus.

Pihak panitia jambore mengungkapkan hanya 39 peserta yang dirawat di institusi medis akibat mengalami heatstrokes, selebihnya hanya mengalami gejala ringan sehingga dapat melanjutkan kegiatan jambore.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook