Liput Demo Mesir, Wartawati Malah Diperkosa

Internasional | Rabu, 03 Juli 2013 - 08:27 WIB

Liput Demo Mesir, Wartawati Malah Diperkosa
Jutaan warga Mesir melakukan unjuk rasa di Tahrir Square menuntut Presiden Mohamed Mursi turun dari jabatannya. Foto: cnn.com

KAIRO (RP) - Wartawati asal Belanda menjadi korban kekerasan saat meliput demonstrasi menentang pemerintah yang berakhir ricuh di Kairo, Mesir. Korban yang diidentifikasi berusia 22 tahun diperkosa beramai-ramai oleh lima pria saat meliput aksi kekerasan di Tahrir Square pada Minggu (30/7). Akibatnya, korban mengalami syok berat dan harus menjalani operasi.

Di hari yang sama, aktivis kekerasan dan pelecehan seksual mencatat sebanyak 44 kasus kekerasan terhadap perempuan telah terjadi. Angka ini merupakan tertinggi sejak kelompok tersebut dibentuk pada November 2012.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain wartawati Belanda, mereka juga menemukan bukti bahwa seorang nenek dan anak berumur 7 tahun mengalami tragedi serupa.

Laporan tersebut dikemukakan Jeremy Bowen, editor BBC untuk kawasan Timur Tengah lewat Twitter yang dikutip laman The Sun, Selasa (2/7).

"Atmosfir revolusi rakyat hilang akibat perbuatan beberapa orang. Kekerasan seksual jadi biasa, tak terlihat polisi," tulis Jeremy.

Kawasan Tahrir Square menjadi pusat berkumpulnya jutaaan massa yang marah akibat sikap Presiden Mohamed Mursi yang menolak meletakan jabatan meski telah didesak militer. Petinggi militer mengancam akan melakukan kudeta jika dalam waktu 48 jam Mursi tak mengikuti desakan rakyat Mesir.

Tak hanya perempuan lokal, kawasan Tahrir Square menjadi momok wartawati asing setelah pada 2011 koresponden CBS Lara Logan diserang 200-an orang.

Para penyerang merobek pakaian Logan hingga telanjang kemudian merabannya selama 40 menit, dan baru berhenti setelah puluhan perempuan Mesir mengusir mereka. (pra/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook