Travel Warning Australia Tidak Efektif

Internasional | Jumat, 03 Januari 2014 - 20:28 WIB

JAKARTA (RP) - Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso menilai travel warning dari Kementerian Luar Negeri Australia agar warga negeri jiran itu tak bepergian ke Indonesia ternyata tak efektif. Bahkan, travel warning yang dikaitkan dengan penyerbuan kelompok teroris di Ciputat, Tangerang itu tak membut warga negara Australia menyurutkan niat mengunjungi Indonesia.

"Travel warning yang dikeluarkan Kemenlu Australia pada 31 Desember 2013 agar warganya tidak datang ke Indonesia ternyata tidak efektif. Faktanya, pada malam tahun baru banyak warga negara Australia menikmati hiburan malam tahun baru di Indonesia," kata Priyo di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (3/1).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Priyo justru menyebut travel warning itu telah mempermalukan Pemerintah Australia sendiri karena masyarakatnya tidak memedulikannya. Menurutnya, travel warning dari Australia itu menunjukkan pemerintah di Benua Kanguru itu tengah panik.

"Saya melihat, kebijakan itu menunjukkan kepanikan dan kepicikan Pemerintah Australia. Upayanya membangun opini internasional bahwa Indonesia tidak aman ternyata justru diabaikan dan disepelekan warga negaranya sendiri," tegas Priyo.

Politisi Partai Golkar itu malah mencurigai travel warning itu sesungguhnya masuk dalam salah satu upaya Pemerintah Australia menutupi kegagalan dalam mengurus suku Aborigin. "Suku Aborigin di Australia hidup terlunta-lunta. Murah hati saja orang Aborigin sehingga tidak menuntut hak asasi manusia. Kalau sampai menuntut, bisa gulung tikar itu Australia," ungkapnya. (fas/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook