PARIS (RIAUPOS.CO) - Dampak yang dihasilkan setelah serangkaian teror di Paris terjadi pada 13 November 2015, ternyata tidak hanya mempengaruhi situasi keamanan nasional Prancis.
Namun, sektor pariwisata Prancis juga sangat terpengaruh setelah serangkaian teror Paris yang menewaskan sebanyak 130 orang itu.
Sebagaimana dikutip Mirror, Selasa (1/12), laporan itu diketahui melalui pernyataan Kementerian Keuangan Prancis yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dalam memprediksi jumlah kerugian negaranya di sektor tersebut.
Pada dasarnya, Prancis dapat merugi hingga 2 miliar euro, atau setara Rp29 triliun dalam sektor pariwisata setelah korban tewas serangkaian aksi teror di “Kota Mode” Paris, didominasi oleh wisatawan lokal dan asingnya.
“Berdasarkan laporan-laporan yang kami himpun, sehari setelah serangan teror itu terjadi saja, seluruh transportasi maupun tempat-tempat publik semua kami tutup. Itulah mengapa kami dapat memprediksi jumlah kerugian yang dapat kami rasakan dari sektor pariwisata,” demikian pernyataan Kementerian Keuangan Prancis.
“Berbagai museum, Menara Eiffel, bahkan semua tempat favorit turis asing jika menuju Prancis, kami tutup semua selama beberapa hari. Ditambah lagi, jumlah korban teror Paris memang didominasi oleh turis. Itulah yang membuat kami dapat merugi hingga sejumlah laporan yang disampaikan,” lanjut pernyataan tersebut.(int/mng)