19 Nyawa PMK Melayang Lawan Kebakaran Lahan

Internasional | Selasa, 02 Juli 2013 - 08:16 WIB

PRESCOTT (RP) - API yang mengamuk dan menghanguskan 800 hektare lahan di Arizona merenggut 19 nyawa personel Hot Shot, pasukan elite pemadam yang bermarkas di Prescott. Tragedi tersebut membuat pemadam kebakaran Prescott kehilangan 20 persen personel.

Sebelum kebakaran di Yarnel Hill, profil kelompok elite pemadam itu sudah dikupas media lokal tahun lalu. Saat itu mereka bersiap menghadapi musim kebakaran lahan. Tahun ini mereka juga mendapat apresiasi dari penduduk lokal setelah berhasil mengatasi kebakaran lahan di dekat Prescott pada awal bulan ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Tim Hot Shot itu bisa dikatakan memadamkan api dengan api," kata Juru Bicara sekaligus kru di Pemadam Kebakaran Prescott Wade Ward kepada harian Prescott Daily Courier dalam sebuah wawancara pekan lalu. "Mereka seperti menghilangkan bahan bakar dari dalam api," tambahnya.

Dia menambahkan, para personel Hot Shot dilatih dengan keras dan memiliki jam terbang tinggi dalam kondisi yang ekstrem. Ketika kebakaran besar terjadi di Yarnell, kondisinya memang sangat parah. "Ketika mereka tiba di lokasi, api bergerak sangat cepat," ungkap Fraijo kepada AP.

Menurut kru Hot Shot, ada lebih dari 100 unit Hot Shot di Amerika Serikat. Mereka sering berjalan puluhan kilometer ke dalam hutan dengan membawa gergaji mesin dan tas pinggang yang berisi mesin berat untuk membangun jalur pengaman antara penduduk dan api. Mereka memangkas semak tinggi, menebang pohon, atau apa pun yang mungkin bisa terbakar dan membuat api mengarah ke permukiman penduduk.

Juru Bicara Departemen Kehutanan Arizona Art Morrison kepada AP menyatakan, para personel pemadam terpaksa menggunakan pelindung darurat saat bertugas. Peralatan itu berbentuk seperti tenda yang berguna untuk melindungi mereka dari api dan panas ketika berada di tengah api.

"Dengan alat yang berbahan antiapi itu, para kru diharapkan bisa berlindung di bawah gempuran api dan menyelamatkan diri," kata Fraijo. "Namun dalam kondisi tertentu ketika kondisinya sangat buruk, peluang mereka untuk memadamkan hanya 50 persen," paparnya. (AP/cak/c15/dos)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook