SEBUAH virus baru yang mematikan, telah muncul di Timur Tengah dan dianggap lebih berbahaya daripada SARS, setelah menewaskan 38 orang dalam setahun. Lebih dari 60 kasus MERS (Middle East Respiratory Syndrome), telah dilaporkan organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun lalu.
" Virus MERS memang mirip sekali dengan virus SARS, yang menjadi wabah global pada tahun 2003 lalu, dan menewaskan hingga 800 orang. Virus SARS dan MERS memang memiliki gejala yang sama seperti batuk dan pneumonia. Namun virus MERS jauh lebih mematikan, dimana ia dapat menyebar dengan sangat mudah," kata ahli epidemiologi dari Johns Hopkins Medicine, Dr. Trish Perl, dilansir laman Mail Daily.
Para ahli khawatir virus ini akan menyerang lebih banyak orang lagi di Arab Saudi, mengingat bulan ini merupakan bulan suci ramadhan bagi umat muslim di dunia, dan tentunya banyak umat muslim yang akan mengunjungi Arab Saudi, apakah untuk umroh maupun ziarah. Kasus MERS saat ini telah ditemukan di Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris, Perancis, Jerman, Italia dan Tunisia.
"Kami memerlukan lebih banyak informasi dari negara lain, untuk menemukan bagaimana cara mengobati pasien yang terjangkit virus Mers ini," kata Dr. Clements Wendtner. WHO akan bertemu di Kairo, Mesir bulan ini untuk membahas MERS dan potensi ancaman virus ini bagi masyarakat dunia.(fny/jpnn)