Riau Pos Online - Pembongkaran ribuan gedung di sekitar kawasan Masjidil Haram dipastikan tak mungkin dielakan lagi. Kebijakan itu terkait dengan upaya Pemerintah Arab Saudi meningkatkan pelayanan haji. Demikian yang diutarakan Ketua Muasasah Asia Tenggara Zulhair Bin Abdul Hamid Sedayu yang diterjemahkan Ketua Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Syairozi Hamid dalam keterangan resminya di Makkah kemarin (30/9).
Zulhair menambahkan, pembongkaran memang sudah sangat mendesak. Renovasi itu pun sebagai langkah memperluas wilayah Masjidil Haram agar jamaah lebih nyaman melaksanakan ibadah. ”Prinsipnya setiap tahun Pemerintah Arab Saudi terus melakukan pembenahan. Itu bagian dari peningkatan pelayanan haji,” ujarnya.
Dia memastikan pembongkaran yang berlangsung sampai saat ini tak bakal mempengaruhi aktivitas haji. Karena proses pembongkarannya pun sudah memperhitungkan waktu secara cermat. Ini artinya tidak ada hambatan bagi jamaah dalam pelaksanaannya nanti.
Sampai saat ini, lanjut dia, memang situasi di sekitar Masjidil Haram masih terlihat tidak nyaman. Berbagai aktivitas pembongkaran terus berlanjut. Meski sudah tidak sepadat pada awal kegiatan. ”Insya Allah pada waktu cepat kawasan di Masjidil Haram sudah semakin baik. Lebih nyaman dan mudah bagi jamaah beribadah,” terangnya.
Zulhair tak membantah banyaknya gedung yang dibongkar di sekitar Masjidil Haram berdampak pada semakin sulitnya pemondokan bagi para jamaah. Karena sebelumnya gedung-gedung itulah yang menjadi lokasi pemondokan para jamaah.
Dengan pembongkaran itu, kata dia, lokasi pemondokan bagi jamaah pun bergeser. Secara langsung berpengaruh pada jarak pemondokan dengan Masjidil Haram. Itu pastinya menjadi keluhan bagi banyak jamaah. ”Ya kami sadari pembongkaran tersebut berpengaruh banyak bagi jamaah. Tetapi ini hanya sementara saja. Selanjutnya bakal lebih baik lagi,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Arab Saudi terus bekerja keras meningkatkan pelayanan. Dalam proses itu tak dielakan terjadi beberapa kondisi tidak nyaman. Selama itu pula jamaah diminta bisa turut mendukung proses penataan ini.
Berdasarkan data yang dikumpulkan terdapat lebih dari 1.700 gedung di sekitar Masjidil Haram. Perluasan ini akan menelan biaya Rp 250 triliun. Pembongkaran itu merupakan rangkaian menjadikan Kota Makkah sebagai kota cerdas dan modern.
Proyek ini didesain ramah lingkungan terbaik dan memiliki standar keamanan yang tinggi. Proyek baru itu meliputi perluasan hingga 400 ribu meter persegi di sekitar barat laut dan timur laut dari Masjidil haram.
Proyek tersebut diperkirakan akan rampung selama satu setengah tahun. Selain itu, Makkah ditargetkan dapat menampung 6 juta peziarah asing untuk melakukan umrah dan haji. (rko/ip/jpnn)