TEHERAN (RP)- Pejabat-pejabat pemerintah Amerika Serikat telah mengingatkan pemerintah Israel untuk tidak melancarkan serangan militer atas fasilitas nuklir Iran. Menurut pemerintah Iran, peringatan tersebut menunjukkan Washington sadar bahwa Israel akan menjadi pecundang jika jadi melancarkan serangan.
‘’AS tahu bahwa jika siapapun masuk ke medan perang melawan Iran, tidak diragukan lagi dia akan paling rugi dan akan menjadi pecundang utama,’’ cetus Menteri Pertahanan Iran Brigjen Ahmad Vahidi seperti dilansir media Iran, Press TV, Rabu (29/2).
Ditegaskan petinggi Iran itu, negara republik Islam tersebut akan memberikan respons yang menghancurkan bagi setiap agresor.
Dikatakan Vahidi, Iran selama ini belum menunjukkan seluruh kemampuan militernya. Menurut Vahidi, sebagian sengaja dirahasiakan untuk situasi darurat.
‘’Jika terjadi serangan militer, maka republik Islam ini, sejalan dengan doktrin pertahanan dan kepentingan nasionalnya, akan mengambil langkah-langkah tegas dan menunjukkan kekuatan militer negara yang sebenarnya,’’ ucap Vahidi.
Israel, AS dan negara-negara Eropa sejak lama mencurigai Iran diam-diam mengembangkan senjata atom lewat program nuklir yang dijalankannya.
Namun pemerintah Iran berulang kali membantahnya. Ditegaskan bahwa program nuklir Iran semata-mata untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi bagi kepentingan sipil.
Pejabat-pejabat pemerintah Israel bersikeras untuk tidak memberitahu sekutu terdekat mereka, Amerika Serikat (AS) jika mereka memutuskan untuk melancarkan serangan militer ke fasilitas nuklir Iran. Sebabnya, jika AS tidak tahu soal serangan tersebut, maka AS tak akan diminta bertanggung jawab karena gagal menghentikan serangan Israel.
Demikian diungkapkan pejabat intelijen AS seperti dilansir harian Press TV, Rabu (29/2). Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Urusan Militer Israel Ehud Barak telah menyampaikan pesan tersebut kepada pejabat-pejabat AS yang telah berkunjung ke Israel.(ita/nrl/int)