DURI (RIAUPOS.CO) -- Pembangunan fondasi proyek besar Duri Islamic Center (DIC) di Dusun Belading, Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis harus diawasi secara ketat.
Penegasan itu disampaikan pemuka masyarakat H Selamat Simamora melalui Riau Pos di Duri, Senin (29/7). “Ini proyek besar dan prestisius. Akan jadi ikon Kota Duri dan Kabupaten Bengkalis. Ini didanai dengan uang rakyat. Tahap awal saja dianggarkan Rp38 miliar lebih. Harus diawasi secara ketat. Baik oleh instansi terkait di jajaran pemkab, anggota DPRD, maupun masyarakat banyak,” kata Simamora.
Anggota Dewan Syuro FPI Riau ini mengaku dirinya merasa berhak untuk ikut mengingatkan semua pihak, terutama kontraktor proyek ini untuk bekerja sesuai bestek. Pasalnya, tanah dan bangunan milik H Simamora adalah salah satu tetangga dekat proyek besar tersebut.
“Kami berharap sangat agar kontraktor tak asal membangun. Harus betul-betul sesuai bestek dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Jangan ada pengurangan bahan. Jangan hanya cari untung. Ini untuk masyarakat banyak dan akan jadi ikon Kota Duri kelak. Kita juga tak ingin proyek ini jadi ajang korupsi dan kolusi,” tambahnya.
Simamora juga mengaku merasa perlu memberi masukan mengingat pada awal pembangunan fondasi DIC sudah muncul riak-riak tak sedap. Terutama tentang tiang pancang fondasi yang sempat diributkan beberapa pihak.
“Awalnya, rekanan akan memakai tiang pancang buatan sendiri. Bukan hasil fabrikasi. Akibatnya kena komplain. Karena ini bukan proyek main-main dan fondasinya sangat menentukan, harus hasil fabrikasi yang memiliki lisensi,” tegasnya lagi.(sda)