Memasuki bulan suci Ramadan, biasanya pedagang kembang api akan banyak yang muncul. Untuk itu diharapkan agar ditertibkan, supaya tidak mengganggu masyarakat beribadah. Terima kasih.
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Keberadaan kembang api bukanlah hal baru ketika Ramadan, jika kolak dan aneka kue merupakan jajanan wajib menjelang waktu berbuka, maka kembang api adalah mainan wajib anak-anak saat menjelang dan sesudah tarawih.
Pedagang kembang api terlihat mulai bermunculan, belum terlalu banyak memang, karena masih berada di awal Ramadan, Kamis (17/5). Kehadiran pedagang kembang api memang seperti ini, akan ramai jika menjelang Idul Fitri nanti.
‘’Awal-awal puasa belum banyak yang jualan, masih satu-satu kios saja. Pembelinya juga belum ramai, memang begini, nanti sudah pertengahan puasa sampai menjelang Idul Fitri, ini yang jualan kembang api ramai dan pembelinya pun banyak,’’ ungkap Bagus kepada Riau Pos, Kamis (17/5).
Jika melihat ke belakang, keberadaan pedagang kembang api memang identik dengan keberadaan petasan. Tapi sejak 3 tahun belakangan diakui Bagus, sudah tidak menjualnya lagi petasa lagi.
Selain karena larangan pemerintah, Satpol PP yang juga rajin menggelar razia, petasan juga berbahaya dan bisa merugikan banyak orang.
‘’Dulu memang jual petasan juga, tapi sudah lama enggak nyetok. Karena sering razia petasan dari Satpol PP ke kios-kios kami di sini. Kalau diambil kan kami jadi rugi, jadi jual kembang api saja yang aman dan enggak merugikan orang lain,’’ jelasnya.
Meski hanya berjualan kembang api saat Ramadan saja, sudah cukup menguntungkan bagi para pedagang musiman ini. Pasalnya, keuntungan yang didapat dari berjualan kembang api ini lumayan besar.
‘’Sehari-hari buka warung kelontong mas. Ya Alhamdulillah rezeki datangnya Ramadan, untungnya lumayanlah,” tutupnnya.(cr7)